ANGKASAREVIEW.COM – Mauritania Airlines International menjadi operator pertama pesawat Boeing 737 Max di Benua Afrika.
Flag carrier negara Mauritania itu memilih 737 Max 8 untuk menambah kekuatan pesawat buatan Boeing sebelumnya, yakni B737-500 dan B737NG.
Kepala Eksekutif Mauritania Airlines, Mohamed Radhi Bennahi, mengatakan pihaknya sangat bangga bisa menggunakan 737 Max.
“Merupakan suatu kebanggaan bagi kami menggunakan 737 Max 8. Pesawat ini akan membantu kami dalam menambah rute kami termasuk rencana membuka rute baru ke Eropa dan Timur Tengah,” ujarnya di Nouakchott saat menerima pengiriman pesawat tersebut dari Boeing, Kamis (21/12/2017).
Pada penyelenggaraan Paris Air Show 2017, Mauritania Airlines mengumumkan rencana akan membuka rute baru ke Jeddah dan Paris menggunakan armada 737 Max.
Boeing 737 Max merupakan generasi keempat keluarga 737 sekaligus menjadi penerus B737NG. Pesawat ini terbang perdana pada 29 Januari 2016 dan telah mengantongi daftar pesanan sebanyak 4.065 unit. Sebanyak 49 unit di antaranya telah dikirimkan Boeing kepada para pemesannya. RONI SONTANI
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…