Mantan KSAU Tantang Generasi Milenial Wujudkan Era Keemasan Penerbangan Indonesia

STPI CurugSTPI

ANGKASAREVIEW.COM – Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara periode 2002-2005 Marsekal (Purn) Chappy Hakim menyampaikan tantangan kepada para generasi milenial bangsa ini untuk dapat mewujudkan masa keemasan penerbangan di Indonesia pada beberapa dekade mendatang.

Dijabarkan Chappy, udara dan ruang angkasa (air and space) ataupun kedirgantaraan merupakan masa depan bangsa ini. Pengelolaan bidang penerbangan/kedirgantaraan membutuhkan insan-insan penerbangan yang terlatih dan profesional di bidangnya.

Air and space is our future, masa depan bangsa ini yang membutuhkan pengelolaan yang baik sehingga kita bisa mewujudkan era keemasan penerbangan di Indonesia,” ujar Chappy Hakim saat menyampaikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Banten, Kamis (10/1/2019).

Kuliah umum dengan tema “Frame Generasi Milenial Menuju Generasi Emas Kedirgantaraan Indonesia” oleh Chappy Hakim disampaikan di Gedung Serba Guna (GSG) STPI dihadiri seluruh Taruna-taruni STPI, para dosen dan instruktur, serta Taruna-taruni perwakilan dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta dan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi. Bertindak selaku pemandu adalah Dosen STPI Curug, Dr. Sri Rahayu Surtiningtyas S.E, M.Sc

Chappy

“Tantangan terbesar dunia penerbangan yang merupakan subsistem dari dari sistem global, adalah bahwa kita harus bisa mengantisipasi dan membangun diri agar tetap berada di posisi sama tinggi dan sama rendah dengan negara-negara lain,” jabar Chappy.

Seringkali, lanjutnya, bangsa ini merasa minder atau rendah diri untuk berani mengatakan bahwa kita mampu mengelola penerbangan dalam negeri sendiri.

Chappy Hakim

“Saya ambil contoh untuk pengelolaan Flight Information Region (FIR) di Indonesia yang saat ini masih ada yang dikendalikan oleh Singapura. Itu karena kita selalu berpikir merasa tidak mampu baik dari segi peralatan maupun sumber daya manusia,” ucapnya.

Generasi milenial, tantang pengamat penerbangan yang telah membuat 23 buku ini, harus mempunyai visi dan aksi untuk dapat mengubah dunia menuju era emas kedirgantaraan Indonesia.

“Kalau bangsa kita tidak berani dan tidak sanggup mengelola dunia penerbangannya sendiri, maka pihak-pihak asing akan masuk ke negeri kita. Dan kita, hanya jadi kacung di negeri sendiri,” tandasnya.

Chappy Hakim

Kuliah umum dibuka oleh Wakil Ketua I STPI Curug Bambang Sutarmadji dan diakhiri dengan pemberian cenderamata.

Pada kesempatan tersebut, Chappy Hakim sekaligus memberikan sumbangan 100 buku hasil karyanya kepada STPI Curug.

“Buku ini adalah untuk menginspirasi generasi milenial. Bahwa saya bukan hanya mengajak atau mendorong, tapi juga memberikan keteladanan dengan mewujudkan pemikiran-pemikiran bidang penerbangan melalui buku-buku ini,” pesannya.

Roni Sontani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *