Skip to content

Primary Menu

Skip to content
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Foto
  • Editorial
  • Tentang Kami
Menu
Airspace Review

Airspace Review

Aviation & Defense

Tag: Atlas Air

Apex LogisticsIstimewa

Penampakan Boeing 747 terakhir dengan livery Atlas Air dan Apex Logistics

 January 11, 2023January 11, 2023 / by  Author Jaden

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Boeing 747 terakhir yang diproduksi telah menerima registrasi N863GT dan selesai menerima pengecatan Continue reading

 Leave a comment CategoriesAirline, Aviation, Berita, News TagsAirspace Review, angkasa review, Atlas Air, boeing 747-8
BOEING 747 TERAKHIR MENINGGALKAN PABRIK EVERETT WASHINGTON - 747-8 - BOEING - AIRSPACE REVIEWBoeing/Paul Weatherman

Pesawat Boeing 747 terakhir meninggalkan pabrik Everett

 December 7, 2022December 7, 2022 / by  Author Poetra

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pesawat Boeing 747 terakhir meninggalkan pabrik Everett di Washington. Pesawat badan lebar ini Continue reading

 1 Comment CategoriesAirline, Aviation, Berita, Industry, News Tags747-8F, Airspace Review, angkasa review, Atlas Air, Boeing, Everett
Boeing 747 Dreamlifter copot rodaTwitter

Satu ban roda utama Boeing 747 Dreamlifter copot saat lepas landas

 October 12, 2022October 12, 2022 / by  Author Kallmoz

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sebuah ban pada roda pendarat utama pesawat Boeing 747 Dreamlifter jatuh saat pesawat Continue reading

 Leave a comment CategoriesAirline, Aviation, Berita, Industry, News TagsAirspace Review, angkasa review, Atlas Air

Boeing 747-8F Dipilih Qantas untuk Gantikan Armada Pesawat Kargo 747-400F

 April 5, 2019April 19, 2020 / by  Author admin

ANGKASAREVIEW.COM – Maskapai Australia Qantas akan mengganti dua armada pesawat kargo Boeing 747-400F dengan pesawat berkapasitas lebih Continue reading

 Leave a comment CategoriesArtikel, Berita Tagsangkasa review, Atlas Air, australia, B747-400F, Boeing 747-8F, maskapai, Penerbangan Kargo, Qantas
Setelah lebih dari dua dekade pengembangannya, jet latih HJT-36 siap masuk jalur produksi, 73 dipesan AU India" Semenjak melakukan penerbangan perdananya pada 7 Maret 2003, jet latih HJT-36 buatan dalam negeri India belum memasuki jalur produksi, dikarenakan banyak kendala teknis dalam pengembangannya. Pesawat bertempat duduk tandem ini dirancang oleh Aircraft Research and Design Centre (ARDC) dan proses manufakturnya dikerjakan oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL). HJT-36 ini dikembangkan untuk digunakan oleh Angkatan Udara India dan Angkatan Laut India. Pesawat akan menggantikan HAL HJT-16 Kiran sebagai pesawat latih Tahap-2 untuk kedua angkatan. HJT-36 mulai diproduksi secara terbatas pada tahun 2010, tetapi menurut Angkatan Udara India (IAF), pesawat ini tetap "tidak layak". Selanjutnya, pada bulan April 2019, HJjT-36 yang telah diperbaharui (rangka pesawat), berhasil melakukan penerbangan pertamanya. Selama upacara pembukaan Aero India 2025 pada bulan Februari, HJT-36 yang semula memiliki nama julukan Sitara ini berganti nama menjadi Yashas. Pada 12 Februari 2025, dilaporkan pula bahwa IAF akan menyewa 4 hingga 5 jet latih Yashas dari HAL. Pesanan lebih lanjut akan dilakukan jika IAF merasa puas dengan kemampuan pelatihan dan operasionalnya, dengan sebanyak 73 pesawat akan diakuisisi. HJT-36 memiliki kokpit kaca penuh (FGC) dengan tata letak yang mirip dengan pesawat tempur generasi saat ini. Pesawat ini menggunakan sistem avionik digital terintegrasi dari GE Aviation Systems serta tampilan head-up (HUD) dan repeater diproduksi oleh Elbit Systems, Israel. Sebagai tenaga penggeraknya, HJT-36 dilengkapi dengan mesin buatan Rusia NPO Saturn AL-55I, yang dikendalikan FADEC dengan daya dorong 17,3 kN. Untuk kinerjanya, HJT-36 memiliki kecepatan maksimum 0,75 Mach, ketinggian terbang hingga 9.000 m dan jangkauan operasi 1.000 km. Prototipe HJT-36 masih menggunakan kursi lontar Zvezda K-26LT Rusia. Namun, kursi ini dapat diganti dengan Martin-Baker Mk.16 IN16S Inggris pada versi produksinya. Selain sebagai pesawat latih, HJT-36 juga dikembangkan sebagai jet serang ringan. Pesawat memiliki lima gantungan senjata, dua di setiap sayap dan satu di bawah perutnya. -RBS-

Categories

Tokopedia Kami

Edisi Koleksi Airspacereview Tokopedia
Copyright © 2025 Airspace Review. All Rights Reserved.
Jomsom by Catch Themes
Scroll Up
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Foto
  • Editorial
  • Tentang Kami