Rusia perluas jaringan kerja sama militer-teknis: Delapan negara sudah menandatangani, enam negara lain menyusul di tahun 2026

Su-57UAC

AIRSPACE REVIEW – Rusia memperkuat posisi globalnya dalam industri pertahanan dan keamanan dengan secara signifikan memperluas jaringan kerja sama militer-teknis (MTC). Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Belousov, mengumumkan bahwa Moskow telah menandatangani dokumen kerja sama militer-teknis dengan delapan negara baru.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis, Belousov menyoroti dinamika positif dalam hubungan pertahanan Rusia dengan mitra-mitra internasionalnya.

“Kami telah mencapai tonggak penting. Dokumen kerja sama militer-teknis kini telah ditandatangani dan berlaku dengan delapan negara,” ujar Belousov, tanpa merinci nama-nama negara yang dimaksud.

Ia juga menggarisbawahi rencana Rusia untuk terus mengembangkan kemitraan serupa di masa depan.

Belousov menegaskan, kesepakatan kerja sama militer-teknis yang substansial sedang dalam tahap pengerjaan dan direncanakan untuk diselesaikan dengan enam negara tambahan sebelum akhir tahun 2026.

Perjanjian MTC yang dimaksud Belousov mencakup berbagai bidang, termasuk pasokan senjata dan peralatan militer Rusia, perbaikan dan modernisasi peralatan yang sudah ada, Transfer teknologi tertentu, hingga pelatihan personel militer asing.

Pengumuman tersebut datang di tengah upaya Rusia untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor pertahanannya, sekaligus membangun aliansi strategis di tengah tensi geopolitik global.

Pengamat menilai, perluasan jaringan MTC diperkirakan akan memberikan dorongan signifikan bagi kompleks industri militer Rusia.

Keputusan untuk menandatangani total 14 perjanjian baru (delapan sudah disepakati, enam dalam proses) menunjukkan perubahan fokus strategis Rusia untuk diversifikasi mitra-mitra pertahanannya, terutama di kawasan yang dianggap penting secara geopolitik.

Keberhasilan penandatanganan ini juga menggarisbawahi bahwa, meskipun mendapat sanksi dari Barat, industri pertahanan Rusia tetap menjadi pemasok yang diminati secara global.

Mengacu pada analisis tren ekspor senjata Rusia dan konteks geopolitik saat ini, negara-negara yang kemungkinan telah dan akan melakukan penandatanganan MTC dengan Rusia adalah negara-negara yang tidak tunduk pada sanksi Barat.

Negara-negara tersebut berada di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), serta Amerika Latin dan Afrika Sub-Sahara.

Perjanjian MTC kemungkinan melibatkan penjualan sistem senjata Rusia yang sudah teruji dan terbukti di medan perang. (RNS)

One Reply to “Rusia perluas jaringan kerja sama militer-teknis: Delapan negara sudah menandatangani, enam negara lain menyusul di tahun 2026”

  1. “Negara-negara tersebut berada di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), serta Amerika Latin dan Afrika Sub-Sahara.”

    Asia Tenggara? Siapa ya kira-kira 🤔 semoga saja kita, butuh tambahan heli angkut sedang Mi-17V5 melengkapi yang sudah ada, kemungkinan heli tambun Mi-26T seperti rencana bapak presiden, tambahan ranpur amfibi IFV BMP-3F (serta BREM-L) dan APC BT-3F untuk mengganti seluruh ranpur ‘renta’ BTR-50P dan PT-76 👍

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *