AIRSPACE REVIEW – Kejutan di penghujung tahun, industri kedirgantaraan China berhasil menerbangkan perdana pesawat angkut militer baru AVIC Y-30 pada 16 Desember 2025.
Y-30 dirancang untuk mengisi mengisi celah kapasitas antara pesawat angkut menengah Y-9 bermuatan 25 ton dan pesawat angkut strategis Y-20 yang berkapasitas 66 ton.
Meskipun belum ada data yang dirilis, diperkirakan muatan Y-30 mencapai 30 ton lebih, artinya bersaing langsung dengan Airbus A400M yang bermuatan 37 ton.
Proyek Y-30 telah diperkenalkan kepada publik saat model skalanya dipamerkan dalam gelaran Zhuhai Airshow bulan November 2014.
Secara tampilan desain, Y-30 mengadopsi sayap model tinggi dengan winglet di ujungnya, dan ekor model T.
Tenaga penggerak Y-30 belum diketahui jenisnya, namun diperkirakan mengadopsi empat mesin turboprop WJ-16 berdaya sekitar 3.782 kW, atau mesin WJ-10 yang lebih bertenaga, 5.000 kW.
Untuk performanya, Y-30 diperkirakan memiliki kecepatan maksimum antara 600-700 km/jam, sedangkan jangkauan operasinya antara 6.000 km hingga 7.000 km.
Kehadiran Y-30 dimaksudkan untuk memperluas kapasitas angkut taktis China dan bersaing di segmen yang secara internasional didominasi oleh pesawat seperti Lockheed Martin C-130J-30 Super Hercules dan Airbus A400M Atlas. (RBS)


“Meskipun belum ada data yang dirilis, diperkirakan muatan Y-30 mencapai 30 ton lebih, artinya bersaing langsung dengan Airbus A400M yang bermuatan 37 ton.”
A400M bisa ditingkatkan hingga 40 ton, Y-30 mungkin hanya bisa sedikit saja, ini bisa jadi pilihan negara berkembang lainnya yang tak kesampaian beli A400M karena harganya yang cukup mahal, Y-30 bisa jadi kandidat terkuat untuk mengisi ‘gap’ tersebut 👍