AIRSPACE REVIEW – Ketegangan di Laut Hitam memicu respons militer berskala besar dari Rusia. Angkatan Udara Jarak Jauh Rusia (DA) dilaporkan telah mengerahkan sejumlah pembom strategis Tupolev Tu-95MS (NATO: Bear) dari pangkalan-pangkalan udara di pedalaman.
Pengerahan pesawat dilakukan beberapa jam setelah Ukraina mengklaim serangan sukses terhadap kapal selam Rusia di Laut Hitam.
Pengerahan mendadak pesawat yang mampu membawa rudal jelajah Kh-101/Kh-555 ini dinilai oleh analis sebagai sinyal jelas pembalasan terencana yang menargetkan infrastruktur militer dan energi utama Ukraina.
Eskalasi ini terjadi menyusul klaim yang disebarkan oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU). SBU mengklaim bahwa unit Sub Sea Baby UUV (Unmanned Underwater Vehicle) mereka berhasil melakukan serangan yang menghancurkan, atau merusak parah, salah satu kapal selam diesel-elektrik kelasĀ Project 636 Varshavyanka di Pangkalan Angkatan Laut Rusia di Novorossiysk.
Jika serangan itu terkonfirmasi, ini akan menjadi keberhasilan pertama Ukraina dalam menghancurkan kapal selam Rusia, yang dianggap sebagai pukulan moral dan taktis yang besar terhadap Armada Laut Hitam Rusia.
Kantor berita Ukraina dan sistem peringatan udara melaporkan, setidaknya tujuh hingga delapan pembom Tu-95MS telah terdeteksi lepas landas dari pangkalan udara strategis.
Pergerakan ini hampir selalu mendahului peluncuran gelombang besar rudal jelajah ke seluruh wilayah Ukraina.
“Pengerahan Tu-95 di tengah hari, segera setelah pengumuman kerugian Angkatan Laut mereka, mengindikasikan bahwa ini adalah serangan pembalasan yang terburu-buru, bukan serangan rutin. Kremlin menggunakan pembom strategis ini sebagai alat untuk mengirim pesan kekerasan,” kata Dr. Anya Volkov, analis pertahanan dari Kyiv School of Economics.
Rudal jelajah yang dibawa oleh Tu-95MS memiliki jangkauan ribuan kilometer dan seringkali digunakan oleh Rusia untuk menghantam sistem energi kritis Ukraina, terutama menjelang dan selama musim dingin.
Sistem peringatan serangan udara Ukraina telah mengaktifkan alarm merah di hampir semua wilayah, termasuk ibu kota Kyiv guna memperingatkan warga untuk mencari perlindungan dari ancaman rudal jelajah yang akan datang.
Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar resmi mengenai klaim kapal selam tersebut, namun pengerahan aset strategis seperti Tu-95MS dianggap sebagai konfirmasi de facto bahwa kerugian yang dialami di Laut Hitam adalah signifikan. (RNS)

