AIRSPACE REVIEW – Militer Kamboja telah merebut sebuah kendaraan lapis baja BTR-3E1 Angkatan Darat Thailand (RTA) di dekat perbatasan Thailand-Kamboja.
Ini menandai rampasan perang pertama atau dikenal sebagai trofi perang, yang dikonfirmasi dalam fase terbaru pertempuran perbatasan antara kedua negara.
Foto yang beredar di media sosial menunjukkan tentara Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCA) berpose di samping BTR-3E1 setelah ditinggalkan oleh awaknya saat pertempuran di dekat perbatasan.
Rekaman tambahan yang diterbitkan sehari kemudian, memperlihatkan kendaraan yang sama ditarik oleh pasukan Kamboja dan dievakuasi ke garis belakang.
Mengenai BTR-3E1 Thailand, ini merupakan buatan Ukraina yang dikembangkan oleh Biro Desain Mesin Kharkiv Morozov berdasarkan BTR-80 era Uni Soviet pada tahun 2000.
Angkatan Bersenjata Thailand telah mengoperasikan keluarga BTR-3E1 sejak tahun 2010. Total 216 kendaraan diimpor dan digunakan oleh Angkatan Darat dan Korps Marinir Kerajaan Thailand.
BTR-3E1 tergolong sebagai kendaraan tempur infanteri (IFV) dan dapat digunakan mengangkut pasukan, serta sebagai pemberi dukungan tembakan di medan tempur.
BTR-3E1 dilengkapi persenjataan utama kanon otomatis ZTM-1 kaliber 30 mm, lalu senapan mesin koaksial 7,62 mm, dan dapat dilengkapi rudal antitank berpemandu.
Untuk spesifikasinya, BTR-3E1 berdimensi panjang 7,65 m, lebar 2,9 m, dan tinggi 2,8 m (termasuk turret). Kendaraan diawaki tiga kru dan menampung enam pasukan bersenjata.
Berbobot sekitar 16,4 ton, kendaraan ditenagai menggunakan mesin diesel Deutz AG berdaya 326 hp. Kecepatan maksimum di jalan datar hingga 85 km/jam dan jangkauan operasional 600 km. (RBS)


“Ini menandai rampasan perang pertama atau dikenal sebagai trofi perang, yang dikonfirmasi dalam fase terbaru pertempuran perbatasan antara kedua negara.”
Sedangkan tentara Thailand masih belum dapat trofi apapun dari Kamboja walau mereka berhasil menghancurkan berbagai infrastruktur melalui serangan udara presisinya? 🤔
Pertarungan blm usai, secara kwalitas dan kuantitas Thailand tetap menang jauh dibanding Kamboja
Tentara Thailand sudah dapat rudal anti-tank berpemandu canggih GAM-102LR milik Kamboja sebagai rampasan perang (trofi) namun masih harus menunggu klarifikasi dari pihak militer Kamboja. Sedangkan untuk trofi ranpur BTR-3E1 ini sudah diklarifikasi pihak militer Thailand dari sebuah unggahan disertai pula dengan videonya
Wah payah nih thailand sampe ditinggal kondisi mulus gt
Kamboja negara yang sudah kenyang asam garam pertempuran. Meskipun kalah modern dari Thailand tapi mereka punya semangat tempur tinggi. Thailand tidak punya pengalaman perang jadi mereka hanya jago dan lihai di latihan saja.
Tidak percuma negara yang pernah di Latih oleh Pak Prabowo ilmu Kopasus
Gak sia sia, dulu angkatan daratnya dilatih oleh Kopassus. Sekarang menuai hasilnya
Negara belum pernah perang hasil nya Wallahualam,, hanya mengandalkan alat skill kemampuan dipertanyakan hanya latihan hasilnya…modarr..
Cambodia vs thailand
Peace please
Berhentilah berperang hai saudaraku sesama ASEAN
Sedari awal perlunya organisasi ASEAN mencontoh Uni Afrika (AU) membentuk pasukan penjaga perdamaian kawasan seperti Pasukan Siaga Afrika (African Standby Force – ASF) yang bersifat multidimensi, terdiri dari komponen militer, polisi, dan sipil, dirancang untuk dikerahkan cepat dalam krisis demi mencegah terulangnya konflik antar negara anggotanya yang bertikai dalam mengawal proses perdamaian yang sedang berlangsung