Pesaing rudal HARM tampil di Dubai Airshow 2025: Kh-58UShKE menjadi sorotan sebagai rudal antiradiasi mutakhir

Rudal Kh-58UShKE dipamerkan Rusia di Dubai Airshow 2025Roni Sontani/AR

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan Rusia, Tactical Missiles Corporation (KTRV), berhasil menarik perhatian signifikan pada ajang Dubai Airshow 2025 dengan memamerkan salah satu amunisi berpandu presisi tingginya, rudal Kh-58UShKE.

Rudal udara ke permukaan supersonik ini diposisikan sebagai alternatif modern dan canggih bagi rudal antiradiasi Barat, seperti AGM-88 High-speed Anti-Radiation Missile (HARM) yang diproduksi Amerika Serikat.

Kehadiran Kh-58UShKE di Timur Tengah menekankan evolusi kemampuan Rusia dalam peperangan elektronik dan penekanan pertahanan udara musuh (SEAD).

Rudal Kh-58UShKE merupakan versi modern dari keluarga rudal Kh-58 yang legendaris, namun dengan peningkatan krusial yang membuatnya kompatibel dengan pesawat tempur generasi kelima, khususnya Sukhoi Su-57.

Fitur utama yang membedakannya adalah sayap dan stabilisator yang dapat dilipat (folding wings). Desain inovatif ini memungkinkan rudal dimuat di ruang senjata internal (internal weapons bay) pada pesawat siluman.

Kompatibilitas ini sangat penting, karena peluncuran rudal dari dalam badan pesawat memungkinkan jet tempur mempertahankan profil silumannya, sebuah kemampuan unggul yang sangat dicari dalam operasi udara modern.

Rudal ini dirancang untuk mengatasi tantangan pertahanan udara musuh yang semakin kompleks.

“Kecepatannya yang supersonik dan kemampuan stealth-compatible memberikan keunggulan taktis yang menentukan bagi pilot,” kata seorang perwakilan KTRV di lokasi pameran.

Kh-58UShKE yang dikategorikan sebagai rudal supersonik, mampu mencapai kecepatan hingga Mach 3.6. Kecepatan ekstrem ini mengurangi waktu reaksi bagi operator radar musuh, secara dramatis meningkatkan peluang keberhasilan serangan.

Dengan jangkauan operasional hingga 245 km (tergantung profil penerbangan pesawat pembawa), rudal ini juga memungkinkan pesawat peluncuran untuk beroperasi pada jarak yang aman (stand-off distance), jauh di luar jangkauan efektif sebagian besar sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) musuh.

Jantung dari efektivitas Kh-58UShKE terletak pada sistem pemandunya yang mutakhir. Rudal ini menggunakan pencari radar pasif jalur lebar (broadband passive radar seeker) yang memungkinkannya mengunci sumber emisi radar dalam spektrum frekuensi yang sangat luas (sekitar 1.2 hingga 11 GHz).

Selain itu, rudal dilengkapi dengan Sistem Navigasi Inersia (INS) yang presisi. Kombinasi ini memberikan kemampuan fire-and-forget yang sejati di mana rudal mengunci emisi radar.

Setelah diluncurkan, jika musuh mematikan radar (shuts down) untuk menghindari deteksi, rudal akan terus terbang menuju posisi target terakhir menggunakan INS.

Target radar darat, termasuk sistem SAM canggih seperti Patriot, berisiko dihancurkan.

Meskipun rudal AGM-88 HARM AS telah lama menjadi standar emas dalam peran SEAD bagi blok NATO, Kh-58UShKE menawarkan beberapa keunggulan kompetitif yang disorot di Dubai Airshow 2025. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *