AIRSPACE REVIEW – Rusia akan terus meningkatkan jet tempur Su-57 selama beberapa dekade ke depan, berdasarkan pengalaman termpur langsung pesawat ini.
Kepala Pilot Uji yang juga Pahlawan Federasi Rusia, Sergei Bogdan, mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara, seperti diberitakan TASS.
Menurutnya, setiap fase pengujian, serta pengalaman tempur yang sesungguhnya, memungkinkan identifikasi peluang baru untuk meningkatkan karakteristik pesawat, mulai dari avionik dan persenjataan hingga fleksibilitas taktis dan kemampuan siluman.
“Su-57 dapat dioperasikan selama 20-30 tahun ke depan, tetapi masih akan menjalani uji coba. Sebuah rudal atau bom udara berpemandu baru akan muncul, dan karenanya, program uji tambahan disusun dan kami terbang untuk kemampuan manuver, stabilitas, dan kekuatan,” ujarnya.
Ditambahkan bahwa Rusia mengevaluasi bagaimana senjata tersebut mengenai target dan berperilaku dalam kondisi gangguan.
Perusahaan-perusahaan di bawah naungan Perusahaan Negara Rusia Rostec mengonfirmasi bahwa pengembangan, pengujian, dan implementasi berbagai penyempurnaan sedang berlangsung.
Penyempurnaan dilakukan berdasarkan kebutuhan Kementerian Pertahanan saat ini dan tren global dalam pengembangan persenjataan.
Hal ini menjadikan Su-57 bukan sekadar produk generasi tertentu, melainkan sebuah platform yang terus berkembang dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi medan operasi militer modern dan masa depan. (RNS)
“Su-57 dapat dioperasikan selama 20-30 tahun ke depan, tetapi masih akan menjalani uji coba. Sebuah rudal atau bom udara berpemandu baru akan muncul, dan karenanya, program uji tambahan disusun dan kami terbang untuk kemampuan manuver, stabilitas, dan kekuatan,” ujarnya.
Rusia tidak ada rencana mengembangkan penempur generasi 6 seperti sekutunya Tiongkok? Tampaknya Su-57 dengan S-70 dan Su-75 dengan LTA (Su-75 versi nirawak) akan dipersiapkan menjadi tulang punggung Angkatan Udara Rusia di tahun 2050-an ke atas 🤔