Tahun 2030-an Indonesia akan menerima pengiriman jet tempur generasi kelima KAAN dari Turkiye: 48 unit diakuisisi Jakarta

KAAN fighter jetTurkish Aerospace

AIRSPACE REVIEW – Indonesia pada tahun 2030-an akan menerima pengiriman pertama jet tempur generasi kelima KAAN dari Turkiye. Sumber Airspace Review menyebut, sekitar tahun 2033 pesawat pertama dijadwalkan akan dikirimkan.

Seperti diketahui, Indonesia dan Turkiye pada 26 Juli 2025 telah menandatangani kontrak pengadaan 48 jet tempur KAAN.

Akuisisi ini untuk meningkatkan kekuatan pertahanan TNI Angkatan Udara, Kementerian Pertahanan RI mengumumkan pada saat itu.

Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Kemhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkriwang, mengatakan bahwa penandatanganan dilakukan di sela-sela Pameran Industri Pertahanan Internasional di Istanbul.

KAAN, yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace (TA), merupakan pesawat tempur pertama yang diproduksi di dalam negeri oleh Turkiye.

Pesawat ini menyelesaikan penerbangan perdananya pada Februari 2024 dan produksinya diperkirakan akan dimulai secara serius pada tahun 2028. Indonesia adalah pelanggan ekspor pertama untuk jet tempur siluman ini.

Dalam jangka waktu pengiriman 10 tahun, jet tempur KAAN akan dirakit dan diintegrasikan dengan mesin yang diproduksi di Turkiye.

Sementara fasilitas produksi dan perawatan baru akan dibangun di Indonesia. Hal ini akan mendukung pertukaran teknologi dan pengembangan basis industri pertahanan Indonesia.

Industri pertahanan milik negara Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), akan berpartisipasi dalam program ini.

“Penandatanganan ini bukan sekadar tonggak sejarah ekspor – ini menandai dimulainya era baru dalam rekayasa, produksi, dan pertukaran teknologi,” bunyi pernyataan Sekretariat Industri Pertahanan (SSB) Turkiye dikutip oleh Aviation Week.

Kesepakatan KAAN, yang ditaksir bernilai sekitar 10 miliar USD, menandai perpanjangan hubungan Jakarta dan Ankara dalam pengadaan dan program modernisasi alutsista TNI.

adsfasdfads

Jet tempur KAAN, sebelumnya dikenal sebagai TF-X/MMU, adalah program pesawat tempur generasi kelima yang dikembangkan oleh Turkiye guna menggantikan armada F-16 yang menua, sekaligus meningkatkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri Turkiye.

Dirancang dengan bentuk bodi khusus untuk meminimalkan penampang radar (Radar Cross-Section/RCS), KAAN diprediksi sulit dideteksi oleh radar musuh.

Pesawat ini mengintegrasikan data dari berbagai sensor canggih seperti radar AESA secara waktu nyata untuk memberikan gambaran situasional yang komprehensif kepada pilot.

Pesawat juga dirancang memiliki kemampuan supercruise untuk mempertahankan kecepatan supersonik tanpa menggunakan afterburner.

KAAN mampu membawa berbagai amunisi dan rudal buatan dalam negeri Turkiye, termasuk rudal udara ke udara jarak pendek Bozdoğan dan jarak menengah Gökdoğan, serta rudal jelajah dan bom presisi di ruang senjata internal.

Pesawat dengan mesin ganda ini tersedia dalam versi kursi tunggal dan ganda.

Saat ini KAAN masih menggunakan mesin General Electric F110-GE-129, mesin yang sama digunakan pada beberapa varian F-16.

Turkiye berencana untuk mengembangkan mesin buatan lokal di masa depan dengan kecepatan dorong maksimum sekitar Mach 1.8 (2.222 km/jam).

Pesawat dapat beroperasi hingga ketinggian maksimum 55.000 kaki (16.764 m) dan batas banuver (G Limit) +9g / -3.5g.

Dengan panjang 21 m, bentang sayap 14 m, dan tinggi 6 m, KAAN dirancang mampu membawa hingga sekitar 9 ton persenjataan.

Pemerintah Turkiye menargetkan produksi KAAN dapat dimulai pada tahun 2028 dengan pengiriman unit pertama ke Angkatan Udara Turkiye pada tahun 2030. (RNS)

4 Replies to “Tahun 2030-an Indonesia akan menerima pengiriman jet tempur generasi kelima KAAN dari Turkiye: 48 unit diakuisisi Jakarta”

  1. 2030 itu rencana awal, batch pertama yg harusnya masih pakai GE-F110, setelah embargo, Turkiye kejar beresin TF35000 , yg secara realistis, liat pengalaman China, Russia dan Amerika, maka baru bisa produksi paling cepet 2035 an

  2. Katanya perlu 120 bulan sebelum first delivery. Dan katanya engine Amrik gak boleh dipakai.
    Too good to be true kalau 2035 bisa dihadirkan, considering more years needed for indigeneous engine development.

  3. Tahun 2030’an? 🤣🤣🤣🤣
    Nanti jadinya tahun 2039…. Pas negara lain sudah bikin dan pakai pesawat tempur generasi ke 7. 🤣🤣🤣🤣🤣

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *