AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Venezuela merilis video yang memperlihatkan jet tempur Sukhoi Su-30MK2 menjatuhkan bom aktif dalam suatu latihan militer di atas Laut Karibia.
Rekaman tertanggal 7 Oktober 2025 tersebut beredar di media sosial dan menarik perhatian internasional, karena latihannya berlangsung di tengah meningkatnya kehadiran angkatan laut AS di kawasan dan meningkatnya ketegangan antara Caracas dan Washington.
Dalam video tersebut terlihat sebuah Su-30MK2 menjatuhkan dua bom tanpa pemandu FAB-250 M-54 buatan Soviet.
Ledakan tersebut membentuk “awan jamur ganda” yang khas saat terjadi benturan, menandakan bahwa Venezuela tetap mahir dalam misi pengeboman konvensional, meskipun terdapat keterbatasan sumber daya dan sanksi internasional.
Pelatihan tersebut menunjukkan bahwa Angkatan Udara Venezuela masih dapat menggunakan Su-30MK2 sebagai platform serangan berat, yang mampu beroperasi melawan target darat dan laut.
Su-30MK2, yang dianggap sebagai pesawat tempur tercanggih yang beroperasi di Venezuela, merupakan varian dari “Flanker” Rusia yang terkenal, yang diadaptasi untuk serangan maritim dan interdiksi mendalam.
Pesawat ditenagai dengan dua mesin AL-31F dan dapat membawa hingga 8.000 kg senjata pada 12 tiang eksternal.
Pesawat dilengkapi dengan radar N001VEP yang kompatibel dengan rudal antikapal Kh-31A dan rudal antiradiasi Kh-31P.
Venezuela menerima 24 pesawat Su-30MK2 antara tahun 2006 dan 2008, menjadikannya satu-satunya negara di Amerika Latin yang mengoperasikan versi Flanker yang lebih canggih.
Penggunaan bom konvensional seperti M-54 menunjukkan bahwa Venezuela berupaya mempertahankan kemampuan pengeboman dasar, yang penting dalam skenario keterbatasan anggaran dan terbatasnya akses terhadap amunisi berpemandu.
Menurut analis militer, bom seberat 250 kg tersebut masih efektif dalam misi penghancuran landasan pacu, depot bahan bakar, dan target pesisir tetap.
Ketika dikombinasikan dengan radar dan sistem navigasi Su-30MK2, bom-bom ini memungkinkan serangan cepat dan berbiaya rendah dari pangkalan darurat. (RNS)

