AIRSPACE REVIEW – TNI Angkatan Udara disinyalir telah telah menerima drone pertama ANKA yang dikembangkan oleh perusahaan kedirgantaraan TUSAS asal Turkiye.
Keberadaan drone ANKA ini cukup mengejutkan, karena hingga Januari 2025 dilaporkan kontrak pengadaan drone tersebut belum efektif.
Akun-akun Turkiye di media sosial X banyak yang menggunggah foto drone ANKA yang bertuliskan TNI AU dan nomor 117.
Seperti diketahui, Indonesia menggunakan pendanaan luar negeri untuk mengakusisi selusin drone tersebut, menyusul penandatanganan perjanjian antara Kementerian Pertahanan RI dan TUSAS pada Juli 2023 lalu.
Kesepakatan tersebut juga mencakup produksi sejumlah drone ini di fasilitas PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung, yang merupakan bagian dari transfer teknologi dari Turkiye ke Indonesia.
PTDI akan melakukan perakitan akhir (Final Assembly Line) dan uji terbang (Flight Line). Lalu membangun kemampuan pemeliharaan, perbaikan, dan operasional drone melalui pelatihan dan praktik untuk para teknisi, pilot, dan insinyur PTDI.
ANKA adalah drone jenis MALE (Medium Altitude Long Endurance), dirancang untuk beroperasi pada siang dan malam hari dalam berbagai kondisi cuaca.
Drone ini dapat bertahan di udara selama 24 jam, sanggup terbang hingga ketinggian 10.000 m dan membawa muatan seberat lebih dari 350 kg.
Drone ANKA dapat diandalkan untuk misi intelijen, pengintaian, pengawasan (ISR), dan serangan terhadap target darat. (RBS)


Ada yang katakan lokasinya itu di Lanud Supadio, Pontianak apa benar? 🤔 semoga dronenya bukan hasil gambar buatan AI 😁
tentu bukan ai,
anka asli akhirnya sampai jua, dron turkiye ini telah bermarkas di lanud supadio, confirm ksau langsung ketika ditanya wartawan tivi
dokumentasi kunker ksau ke kalbar, nampak bersama perwakilan tusas sedang presentasi anka yg dilengkapi rudal