AS bantu operasional dan pemeliharaan jet tempur F-16 Ukraina hingga tahun 2029, Rusia akan kedodoran?

F-16 UkrainaAP

AIRSPACE REVIEW – Amerika Serikat akan membantu Ukraina dalam hal operasional dan pemeliharaan jet tempur F-16 Fighting Falcon hingga tahun 2029.

Hal ini didasarkan pada kontrak senilai 26 juta USD yang diterima oleh Lockheed Martin di bawah program Penjualan Militer Asing (FMS) pemerintahan Presiden Donald Trump.

Dikatakan bahwa setiap F-16 yang dioperasikan oleh negara tertentu memiliki persyaratan spesifikasinya sendiri di mana setiap negara pengguna akan mendapatkan paket dokumentasi teknis yang disesuaikan.

Dengan demikian, AS akan mendukung jet tempur F-16 Angkatan Udara Ukraina menjadi tulang punggung pertahanan negara tersebut.

Bagi Ukraina, hal ini akan menyederhanakan operasi dan pemeliharaan F-16, membantu mempercepat transisi dari pesawat Soviet ke platform Barat, dan memastikan adaptasi yang lebih lancar terhadap standar NATO.

Ukraina diperkirakan akan menerima puluhan F-16 dari negara-negara pendukung atas izin dari Amerika Serikat.

Secara keseluruhan, adaptasi jet tempur Barat oleh Angkatan Udara Ukraina berjalan dengan kecepatan penuh, dengan dukungan aktif dari negara-negara mitra.

Rusia Bungkam Efektivitas F-16 Ukraina

Kehadiran jet tempur F-16 di medan perang Ukraina telah menjadi topik yang sangat dinanti-nantikan dan diperdebatkan sejak awal.

Setelah melalui lobi panjang yang dilakukan Kyiv kepada sekutu Barat, jet tempur F-16 akhirnya tiba di Ukraina pada pertengahan 2024 lalu.

Kehadiran armada elang-elang besi penempur ini diharapkan dapat memperkuat pertahanan udara Ukraina.

F-16 memiliki kemampuan manuver tinggi, radar canggih, dan dapat membawa rudal udara ke udara yang sangat dibutuhkan untuk melawan serangan rudal dan drone Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa F-16 akan membantu menghancurkan rudal dan drone Rusia yang menargetkan infrastruktur penting Ukraina.

Sebagai jet tempur multiperan, F-16 dapat digunakan Ukraina untuk pertempuran udara, serangan darat, serangan ke permukaan, hingga pengintaian.

Meski demikian, sebagai negara pengguna baru F-16 di mana sebelumnya Ukraina terbiasa menggunakan pesawat-pesawat tempur peninggalan Soviet, Kyiv menghadapi berbagai tantangan, termasuk untuk melatih pilot tempur dan para teknisinya menguasai operasional dan pemeliharaan F-16.

Ukraina saat ini memiliki F-16 dalam jumlah sedikit, masih jauh dari perkiraan 120 unit yang akan didapatnya. Jumlah yang terbatas ini membuat Angkatan Udara Ukraina masih kesulitan untuk menghalau serangan-serangan pasukan Rusia.

Pelatihan pilot F-16 memerlukan proses yang panjang dan rumit. Kendala bahasa dan kurangnya pengalaman terbang yang memadai dari beberapa kadet pilot menjadi tantangan tambahan. Hal ini memperpanjang waktu hingga Ukraina dapat mengoperasikan skadron F-16 secara penuh.

Beberapa pesawat F-16 Ukraina telah hilang dalam pertempuran dengan Rusia karena berbagai sebab. Moskow mengklaim sistem pertahanan udara Rusia telah berhasil menjatuhkan F-16 Ukraina.

Kerugian tersebut sekaligus mengurangi ketersediaan jumlah pilot F-16 Ukraina karena beberapa di antaranya gugur bersama jatuhnya pesawat tersebut, termasuk pilot yang dinilai memiliki kecakapan tinggi. .

Dengan kata lain, meskipun kehadiran F-16 memberikan Ukraina kemampuan baru yang penting, terutama dalam hal pertahanan udara, efektivitas jet tempur fly-by-wire canggih ini masih bisa diredam oleh pasukan Rusia.

Analis bahkan menyatakan, F-16 tidak akan menjadi “pengubah permainan” yang dapat membalikkan situasi perang secara Rusia-Ukraina secara drastis.

Masih dibutuhkan waktu yang panjang bagi pilot-pilot tempur Ukraina untuk dapat memaksimalkan kapabilitas F-16 di medan pertempuran.

Dukungan dari AS secara langsung, menjadi angin segar bagi Ukraina untuk dapat memenangkan perang melawan Rusia. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *