AIRSPACE REVIEW – Perusahaan patungan Rusia-India, BrahMos Aerospace, berencana untuk memulai uji coba otonom rudal jelajah supersonik BrahMos-NG yang telah ditingkatkan dan ringan tahun depan.
Hal itu dikatakan oleh Alexander Maksichev, Direktur Pelaksana Rusia dari BrahMos Aerospace TASS pada 8 September 2025.
“Saat ini kami sedang dalam tahap desain kerja, yang akan kami selesaikan tahun depan, dan kemudian kami akan beralih ke uji coba otonom,” ujarnya serayha menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk membahas waktu uji terbang.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, rudal BrahMos-NG, dengan jangkauan terbang lebih dari 300 kilometer, akan berbeda lebih dari setengahnya dalam hal berat.
BrahMos-NG berbobot sekitar 1,29 ton, sedangkan BrahMos versi awal berbobot 2,9 ton.
Manajemen perusahaan mengindikasikan bahwa produksi rudal baru ini dapat diharapkan dalam tiga hingga lima tahun.
Karena bobot dan ukurannya yang lebih ringan, BrahMos-NG dapat diangkut oleh berbagai platform, seperti pesawat tempur dan kapal selam konvensional.
Rudal ini dapat ditembakkan dari darat, udara, laut, dan bawah laut. Ukuran rudal yang lebih mini memungkinkannya ditembakkan bahkan dari tabung torpedo kapal selam.
Pesawat tempur MiG-29 Angkatan Udara dan Angkatan Laut India direncanakan akan dilengkapi dengan rudal BrahMos-NG.
Dengan jangkauan hingga 290 km dan penerbangan supersonik tanpa henti, rudal BrahMos yang saat ini digunakan oleh ketiga sayap militer India, meminimalkan penyebaran target, mempersingkat waktu serangan, dan memastikan tidak ada sistem senjata yang dapat mencegatnya.
Rudal BrahMos NG memiliki sifat lebih siluman dibanding BrahMos terdahulu, karena memiliki penampang radar (RCS) yang lebih kecil, sistem pertahanan udara akan lebih sulit untuk menemukan dan menyerang target.
Rudal BrahMos dikembangkan oleh BrahMos Aerospace. Perusahaan ini terdiri dari NPO Mashinostroyeniya dari Rusia dan Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) dari India.
Uji coba peluncuran perdana rudal ini telah dilakukan pada tahun 2001. Berbagai versi rudal ini juga telah dibuat dan digunakan oleh Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Darat India, selain beberapa negara yang telah mengimpornya.
BrahMos Aerospace berkantor pusat di New Delhi. Nama BrahMos merupakan gabungan nama Sungai Brahmaputra di India dan Sungai Moskwa di Rusia. (RNS)

