AIRSPACE REVIEW – Galangan Kapal Sredne-Nevsky, bagian dari United Shipbuilding Corporation (USC) Rusia baru-baru ini melaksanakan peletakan lunas pembangunan kapal penyapu laut Leonid Balyakin. Kapal dari Proyek 12700 Alexandrite ini untuk memperkuat Angkatan Laut Rusia.
Kapal ini dinamai Leonid Balyakin untuk menghormati Pahlawan Uni Soviet, Laksamana Muda Leonid Balyakin, seorang veteran dalam Perang Soviet-Jepang.
Proyek 12700 dikembangkan oleh Biro Desain Kelautan Pusat Almaz. Kapal ini dirancang untuk mendeteksi dan menghancurkan ranjau laut di perairan baru dan di dasar laut.
Salah satu ciri khas kapal penyapu ranjau Proyek 12700 adalah pada lambungnya yang terbuat dari fiberglass monolitik yang dibuat menggunakan teknologi infus vakum.
Lambung kapal tersebut dilaporkan merupakan yang terbesar di dunia di kelasnya.
Keunggulannya antara lain adalah bobot yang lebih ringan, kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan logam, masa pakai yang tak terbatas, dan ketahanan terhadap korosi.
Kelas Alexandrit dirancang untuk memerangi ranjau laut baik di permukaan laut maupun di bawah permukaan laut tanpa memasuki zona bahaya.
Untuk memerangi ranjau, kapal berbobot 890 ton ini dapat menggunakan berbagai jenis pukat dan kendaraan bawah air tak berawak yang dapat dikendalikan dari jarak jauh maupun secara otonom.
Kelas Alexandrit memiliki panjang 61,6 m. Kapal yang diawaki oleh 44 personel ini dapat berlayar selama 10 hari dan menempuh jarak sejauh 1.500 mil laut.
Proyek 12700 ditenagai oleh dua mesin diesel M-503M1 serta dilengkapi dengan dua baling-baling kemudi dengan nozel dan dua pendorong melintang.
Untuk persenjataan, kapal dilengkapi satu meriam otomatis 30mm AK-306 SAM, sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) jarak pendek 9K38 Igla, dudukan senapan mesin alas laut MTPU kaliber 14,5 mm, serta ranjau seri UDM, MTPK dan PMR.
Angkatan Laut Rusia telah menerima empat kapal penyapu ranjau kelas Alexandrit, yaitu Aleksandr Obukhov, Ivan Antonov, Vladimir Yemelyanov, dan Yakov Balyaev.
Rusia membuat kapal penyapu ranjau kelas Alexandrit untuk memenuhi kebutuhan AL Rusia. Namun demikian, Rusia juga menyiapkan kapal ini untuk dieskpor ke negara lain, yaitu Alexandrit-E.
Kapal ini dilengkapi sistem otomatis perang anti-ranjau Diez, yaitu kemampuan mengarahkan aktivitas sekelompok kapal lain untuk penanggulangan ranjau.
Pada Indo Defence 2016 di Jakarta, Rusia pertama kali memperkenalkan versi ekspor Alexandrit-E. (RNS)

