AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Australia pada 22 Agustus 2025 mengumumkan kemitraan pertahanan baru dengan Inggris guna pengembangan bersama senjata berpemandu generasi mendatang yang terjangkau.
Dikenal sebagai Proyek Copperhead, kolaborasi ini melibatkan Kelompok Sains & Teknologi Pertahanan Australia (DSTG) dan Laboratorium Sains dan Teknologi Pertahanan Inggris (DSTL).
Program Copperhead dibangun berdasarkan penggabungan teknologi rudal berpemandu kecil (SGM) Sharktooth Australia dengan Modular Weapons Testbed Inggris.
Upaya ini menciptakan platform kolaboratif di mana subsistem seperti pencari, unit propulsi, hulu ledak, dan sistem pemandu dapat dengan cepat dipertukarkan dan diintegrasikan.
Berdasarkan Sharktooth yang sudah dalam tahap pengembangan di DSTG, platform ini menyediakan fondasi bagi pendekatan modular yang menawarkan kemampuan untuk mengkonfigurasi ulang senjata untuk misi tertentu.
Kemampuan adaptasi ini dipandang sebagai keunggulan yang menentukan dalam peperangan modern, di mana ancaman berevolusi lebih cepat daripada siklus akuisisi konvensional.
Dengan konsep ‘pasang dan pakai’ (plug and launch) dapat mengubah cara militer merespons tantangan operasional. Memungkinkan tentara untuk menyesuaikan sistem rudal di lapangan.
Di luar inovasi teknis, Copperhead dirancang untuk memperkuat basis industri pertahanan Australia dengan mengembangkan kapabilitas baru di bidang-bidang yang keahlian domestiknya masih terbatas.
Program ini diharapkan dapat memajukan produksi motor roket, pengembangan hulu ledak dan sekering modular, teknologi pencari, serta sistem kendali dan kendali canggih di Negeri Kangguru tersebut. (RBS)

