AIRSPACE REVIEW – Vietnam dilaporkan akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan sistem howitzer swagerak (SPH) K9 Thunder buatan Korea Selatan.
Informasi yang dirilis oleh Pemerintah Korea Selatan dan sumber industri pertahanan pada 11 Agustus 2025 menyatakan, Hanwha Aerospace telah menandatangani kontrak dengan Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Korea (KOTRA) untuk memasok 20 unit K9 Thunder ke Vietnam.
Transaksi ini dilakukan dalam kerangka kerja sama Pemerintah ke Pemerintah (G-to-G) dengan kontrak bernilai sekitar 250 juta dolar AS. Nilai kontrak belum termasuk paket perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO).
Paket tambahan tersebut dapat dinegosiasikan kemudian yang berpotensi juga adanya pesanan SPH tambahan.
Vietnam membutuhkan siste artileri medan bergerak baru untuk menggantikan persenjataannya yang sudah berumur puluhan tahun, termasuk howitzer M114 kaliber 155 mm dan howitzer M101 kaliber 105 mm.
Mengenai K9 Thunder, kendaraan tempur berbobot 47 ton ini digerakkan mesin diesel STX-MTU MT881Ka-500 berdaya 1.000 hp. Kecepatan maksimumnya 67 km/jam dan jangkauan operasional 360 km.
Untuk mengoperasikan kendaraan perang ini dibutuhkan lima kru yakni komandan, pengemudi, penembak, dan dua prajurit pemuat munisi.
Persenjataan utama K9 Thunder berupa howitzer 155 mm buatan Hyundai WIA CN98 yang dapat membawa 48 munisi. Senjata sekundernya adalah SMB kaliber 12,7 mm.
Bersamaan dengan akuisisi K9, Vietnam telah menyatakan minatnya terhadap sistem rudal pertahanan udara jarak menengah Cheongung Il yang juga diproduksi oleh Hanwha Aerospace. (RBS)

