AIRSPACE REVIEW – Sistem Cope Cage (sangkar pelindung serangan drone) yang dipasang pada tank Rusia yang awalnya dicemooh banyak pihak, kini malah telah telah diadopsi oleh sejumlah produsen tank dunia, termasuk perusahaan AS yang memproduksi tank Abrams.
Hal itu dikatakan oleh Oleg Yevtushenko, Direktur Eksekutif konglomerasi pertahanan Rusia Rostec baru-baru ini.
“Saya ingin mencatat bahwa beberapa orang di luar negeri awalnya mencemooh inovasi-inovasi tertentu kami, khususnya yang disebut cope cage. Namun, beberapa negara kini mulai mengadopsi praktik ini. Baru-baru ini dilaporkan bahwa AS berencana untuk memperkuat perlindungan tank Abrams-nya, yang menurut data yang ada, berkinerja buruk di medan perang,” ujar Yevtushenko dikutip TASS.
Ia menambahkan bahwa Pentagon berencana untuk melengkapi tank-tank Abrams dengan lapisan khusus yang mengurangi jejak termalnya serta dengan elemen perlindungan pasif terhadap serangan drone FPV.
“Intinya, lapisan khusus ini adalah solusi untuk Cloak kami, dan perlindungan tambahan ini adalah solusi untuk rangkaian layar, jaring, kisi-kisi, dan struktur lain yang terpasang di luar,” kata Yevtushenko dalam rapat Duma Negara pada Selasa.
Menurut eksekutif tersebut, kendaraan lapis baja Rusia paling cocok untuk menghadapi ancaman antitank dan mampu menangkis berbagai serangan dari sistem persenjataan baru.
“Ada beberapa kasus ketika puluhan drone Ukraina menyerang T-90M Breakthrough, tetapi tank tersebut tetap siap tempur,” jelas dia.
Cloak adalah material sintetis yang dipasang di atas kendaraan seperti terpal atau penutup selip. Material ini secara signifikan mengurangi tanda termal tank, sehingga kendaraan praktis menyatu dengan permukaan di latar belakang.
Kendaraan lapis baja Rusia juga secara rutin dilengkapi dengan jaring antidrone FPV dan perlindungan yang diperkuat karet.
Selain itu, juga dilengkapi cope cage, layar, lapis baja reaktif di semua aspek, dan peralatan peperangan elektronik untuk menekan sistem pemandu drone. (RNS)

