AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Jerman mengaku tidak tahu menahu mengenai adanya pengiriman sistem rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina. Hal ini sekaligus membantah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut biaya pengadaan sistem patriot untuk Kyiv akan ditanggung oleh Eropa.
“Saya tidak dapat mengonfirmasi bahwa ada proses yang sedang berlangsung. Saya tidak mengetahui hal ini,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jerman pada 17 Juli seperti dilaporkan lembaga penyiaran Swiss SRF dan dikutip The Kyiv Independent.
Pernyataan pemerintah Jerman tersebut muncul setelah berita pada 16 Juli menyatakan bahwa rudal Patriot pertama telah tiba di Ukraina.
Saat itu para wartawan menanyai presiden AS di Pangkalan Angkatan Udara Andrews mengenai waktu pengiriman rudal Patriot pertama dan Trump menjawab bahwa rudal dari Jerman itu telah tiba di Ukraina.
“Rudal-rudal itu sudah dikirim. Rudal-rudal itu datang dari Jerman dan kemudian Jerman menggantinya. Dan dalam semua kasus, Amerika Serikat akan mendapatkan penggantian penuh,” tegas Trump.
Perbedaan pernyataan yang dikeluarkan oleh Jerman dan AS memunculkan sejumlah spekulasi.
Salah satu di antaranya bahwa dugaan sistem rudal itu dipasok oleh negara-negara NATO lainnya dan Jerman terlambat memperoleh informasinya.
Bagi Ukraina, sistem rudal pertahanan udara Patriot sangat vital untuk menangkis serangan Rusia yang intens.
AS dan negara-negara NATO termasuk Jerman, secara aktif membahas penyediaan sistem pertahanan udara tambahan ke Ukraina.
Pada Juli 2025, AS melanjutkan pengiriman senjata ke Ukraina setelah jeda singkat karena kekhawatiran tentang persediaannya sendiri.
Pertemuan virtual Grup Kontak Pertahanan Ukraina dijadwalkan akan diadakan pada 21 Juli 2025 (hari ini) untuk mengklarifikasi masalah seputar pengiriman Patriot.
Hal ini dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang peran Jerman dan negara-negara lain dalam proses tersebut. (RNS)

