AIRSPACE REVIEW – L3Harris Technologies dari AS pada 17 Juli 2025 meluncurkan paket rudal baru yang disebut Wolf Pack, terdiri dari rudal Red Wolf dan Green Wolf.
Kedua sistem tersebut dikembangkan sebagai senjata untuk melakukan serangan massal terkoordinasi berbiaya rendah. Rudal ini dapat menghancurkan target berupa pertahanan musuh dalam jarak jauh.
Perusahaan menyebut, harga rudal baru ini berkisar 300.000 – 400.000 dolar AS per unit, jauh lebih murah dari rudal jelajah konvensional yang berharga lebih dari 1 juta USD.
Rudal didesain secara modular sehingga dapat diintegrasikan pada berbagai helikopter seperti AH-1Z Viper dan MH-60 Seahawk maupun pesawat tempur/serang seperti F/A-18E/F Super Hornet dan F-35 Lightning II.
Rudal ini juga dapat dilepaskan menggunakan kontainer penerjunan udara Rapid Dragon dari pesawat angkut taktis.
Red Wolf dirancang untuk serangan kinetik presisi, sementara Green Wolf untuk peperangan elektronik guna mengganggu sensor dan komunikasi musuh dengan fungsi sekunder seperti pengumpulan intelijen, penggunaan umpan, atau relai komunikasi.
Rudal-rudal tersebut dapat diluncurkan secara bersamaan di mana Green Wolf berfungsi membuka jalan melalui peperangan elektronik dan Red Wolf melancarkan serangan fisik terhadap target.
“Taktik ini untuk menciptakan kekacauan dalam pertahanan musuh,” kata Jen Lewis, Presiden Divisi Sistem Tempur Udara L3Harris.
perusahaan. Perangkat lunak internal memungkinkan kendaraan untuk beroperasi dalam formasi otonom, dengan kemampuan penargetan ulang secara real-time dan kerja sama di udara, fitur-fitur penting untuk operasi saturasi terhadap target yang dijaga ketat.
Kedua rudal memiliki kecepatan subsonik yang tinggi dengan jangkauan lebih dari 200 mil laut (370 km), ketinggian operasional hingga 40.000 kaki, dan durasi penerbangan lebih dari satu jam pada ketinggian rendah.
L3Harris melaporkan, lebih dari 40 penerbangan uji telah dilakukan menggunakan kedua rudal tersebut.
Dalam demonstrasi yang diadakan pada bulan November 2024 di Yuma Proving Ground, AS, helikopter AH-1Z Viper meluncurkan rudal Red Wolf menggunakan sistem komando MAGTAB portabel.
Pengujian tersebut membuktikan kemampuan L3Harris untuk mengintegrasikan teknologi tersebut ke dalam platform taktis yang ada dengan kendali intuitif.
Desain dengan sayap yang dapat dilipat dan bodi bersegi-segi sempat menimbulkan pertanyaan mengenai kemungkinan rudal ini dapat dideteksi oleh musuh.
Perusahaan mengatakan bahwa tujuannya dari desain tersebut justru untuk dideteksi sehingga memaksa musuh untuk menggunakan rudal pencegat yang mahal.
Sterling Jones, Wakil Presiden Divisi Pengembangan Tangkas L3Harris, mengungkapkan bahwa beberapa versi rudal sudah diproduksi dengan dilengkapi parasut.
Tujuannya agar rudal dapat dibawa kembali untuk digunakan dalam pelatihan. Hal ini memperluas kemungkinan penggunaan dengan muatan yang lebih mahal dan berkontribusi pada keberlanjutan logistik sistem.
Produksinya sedang dilakukan pada jalur modular di fasilitas Ashburn, Virginia, dengan kapasitas perluasan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dari Departemen Pertahanan AS yang berencana untuk memperoleh ribuan unit ini dalam beberapa tahun mendatang. (RNS)

