Ancaman bawah laut meningkat, Jerman akan mengakuisisi kapal selam nirawak intai BlueWhale dari Israel

kapal selam otonom Israel BlueWhaleIAI

AIRSPACE REVIEW – Jerman dikabarkan sedang melakukan negosiasi lanjutan dengan Israel untuk mengakuisisi kapal selam nirawak BlueWhale yang diproduksi oleh Israel Aerospace Industries (IAI).

Ketertarikan Jerman terhadap BlueWhale dikarenakan semakin meningkatnya ancaman bawah laut, sehingga mendorong Jerman untuk menguji kendaraan bawah air otonom (AUV) canggih tersebut.

Tahun lalu, Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman) mengonfirmasi telah melakukan uji coba intensif selama dua minggu terhadap BlueWhale sebagai bagian dari inisiatif Eksperimen Operasional (OPEX).

Uji coba tersebut dilakukan di Laut Baltik bekerja sama dengan IAI dan melibatkan perusahaan pertahanan Jerman Atlas Electronic.

Disebutkan, BlueWhale diuji berdasarkan spesifikasi dari Angkatan Laut Jerman dan Pusat Teknis Kapal dan Persenjataan Angkatan Laut Bundeswehr (WTD 71).

Sementara itu, Pusat Keunggulan Operasi NATO juga mendukung integrasi eksperimental BlueWhale ke dalam operasional Angkatan Laut Jerman.

BlueWhale adalah platform bawah air otonom berukuran panjang 10,9 m, diameter 101 cm, dan berat 5,5 ton.

Sistem tak berawak ini dirancang untuk misi pengintaian rahasia di laut, mendeteksi target bawah air, pengumpulan data akustik, dan perburuan ranjau di dasar laut.

Selain pengumpulan intelijen, BlueWhale mampu mendeteksi kapal selam lawan dan secara diam-diam memetakan ranjau di dasar laut menggunakan sistem sonar canggihnya.

Kelebihan kapal selam otonom nirawak ini adalah dapat menjalankan sebagian besar misi kapal selam berawak selama beberapa minggu, dengan biaya dan perawatan minimal, dan tanpa membahayakan awaknya. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *