Hensoldt dan Indra memproduksi radar ECRS Mk1 pertama dengan perangkat keras baru untuk jet tempur Typhoon

Eurofighter Typhoon SpanyolIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Hensoldt dari Jerman dan Indra dari Spanyol bekerja sama memproduksi radar Common Radar System Mark 1 (ECRS Mk1) Step 1 pertama dengan perangkat keras baru. Radar ini akan diintegrasikan pada jet tempur Eurofighter Typhoon kedua negara.

Radar ECRS Mk1 pertama dilengkapi subsistem canggih untuk prosesor dan catu daya & kontrol antena (APSC).

Pembuatan radar ini berdasarkan kesepakatan Jerman dan Spanyol pada April tahun lalu.

Pada bulan Februari 2025, Hensoldt mendapatkan perpanjangan kontrak senilai sekitar €350 juta (367,09 juta USD) untuk memajukan ECRS Mk1.

ECRS Mk1, yang memanfaatkan array pemindaian elektronik aktif (AESA) multi-saluran dan prosesor canggih ini, akan meningkatkan kemampuan operasional Typhoon.

Sistem radar ini dirancang untuk mengoptimalkan seluruh rangkaian misi jet tempur, mulai dari kemampuan udara ke udara yang canggih, kemampuan udara ke darat beresolusi tinggi, hingga peperangan elektronik pasif dan aktif.

Direktur Teknis Hensoldt William Gautier mengatakan, dalam waktu kurang dari 13 bulan, pihaknya telah menyelesaikan produksi radar pertama dengan perangkat keras baru ini dan fase penilaian komprehensif telah berjalan dengan baik.

“APSC dan prosesor baru memberikan peningkatan kinerja yang signifikan pada Mk1, baik untuk peralihan mode yang sangat cepat, fleksibilitas misi waktu nyata, maupun operasi berbasis tugas otonom dan yang didukung AI di masa mendatang,” tambahnya.

Unit radar pertama akan menjalani prosedur kualifikasi dan uji terbang. Kemampuan Mk1 Step 1 akan dipamerkan selama uji terbang di ATRA Flying Testbed Jerman.

Setelah evaluasi dan pengujian pada awal 2025, Hensoldt dan Indra akan memulai produksi massal Mk1 Step 1 mulai musim panas 2025.

ECRS Mk1 selanjutnya akan dipasang pada pesawat Eurofighter Typhoon Quadriga di fasilitas Airbus Defence and Space di Manching, Jerman.

Pembaruan perangkat lunak selanjutnya akan mengubah radar Mk1 menjadi sistem multiperan komprehensif yang mampu melakukan tugas udara ke darat dan operasi peperangan elektronik.

Dengan pembaruan ini beban kerja pilot akan semakin berkurang dan sekaligus meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan.

Sementara itu, Direktur Teknis Indra Borja Miño mengatakan, arsitektur prosesor baru juga menghadirkan peningkatan besar, termasuk peningkatan throughput komputasi, peningkatan kemampuan pemrosesan paralel, dan dukungan untuk algoritma pemrosesan sinyal tingkat lanjut.

“Peningkatan ini tidak hanya meningkatkan kinerja saat ini tetapi juga menyediakan ruang gerak yang diperlukan untuk evolusi perangkat lunak dan kemampuan fusi sensor di masa mendatang,” ujarnya. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *