AIRSPACE REVIEW – Divisi Skunk Works yang legendaris milik Lockheed Martin telah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan rintisan Electra untuk pengembangan EL9, pesawat lepas landas dan mendarat ultra-pendek (Ultra-STOL).
Kedua perusahaan akan berkolaborasi dalam beberapa aspek pengembangan EL9, termasuk rekayasa digital, proses manufaktur, strategi rantai pasokan, perencanaan keberlanjutan, dan pengembangan bisnis global.
Kemitraan ini juga akan mengevaluasi peluang untuk mengintegrasikan pesawat ke dalam program Departemen Pertahanan AS dan aplikasi internasional yang potensial.
Hingga saat ini Electra telah menerima lebih dari 2.100 pesanan untuk EL9 dari 52 operator di seluruh dunia, yang mewakili nilai pasar lebih dari 8 miliar dolar AS.
Penerbangan uji coba pertama untuk prototipe EL9 direncanakan berlangsung pada tahun 2027, dengan sertifikasi dan operasional diharapkan pada 2029 berdasarkan peraturan FAA Part 23.
Yang menarik dari EL9 adalah kemampuannya untuk lepas landas dan mendarat hanya dalam jarak 45 m saja, termasuk di landasan belum siap seperti lapangan rumput atau tanah keras.
Pesawat dapat mengangkut beban hingga 1.000 pon (450 kg) dalam jarak 1.000 mil, dengan potensi penggunaan mencakup logistik jarak dekat dan respons darurat cepat.
EL9 dapat mencapai kecepatan tertinggi 175 knot (325 km/jam), sambil beroperasi dengan tanda akustik dan termal yang rendah.
Pesawat menggabungkan teknologi blown lift dengan propulsi listrik terdistribusi menggunakan empat paket baterai independen dan generator bertenaga turbin kecil yang menggerakkan delapan motor listrik.
Meskipun dilengkapi dengan dua stasiun kru pilot, EL9 dapat dioperasikan oleh seorang pilot saja, berkat teknologi Safe Single Pilot Electra dengan kontrol fly-by-wire (FBW). (RBS)

