Lindungi Israel dari serangan rudal balistik Iran, AS habiskan 800 juta dolar untuk tembakan rudal THAAD dalam 11 hari

THAADUS Army

AIRSPACE REVIEW – Dalam perang 12 hari Israel dengan Iran, Amerika Serikat (AS) terlibat langsung untuk melindungi Israel dari gempuran bertubi-tubi dari rudal balistik Iran.

Dilaporkan, AS telah menghabiskan sekitar 15-20 persen persediaan global dari sistem pencegat rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) miliknya hanya dalam 11 hari, terhitung dari 13 Juni hingga 24 Juni 2025.

Cukup fantastis, AS harus menguras biaya sekitar 800 juta dolar AS untuk penggunaan rudal THAAD tersebut.

THAAD memang terbukti efektif untuk melawan ancaman balistik ketinggian tinggi, menghancurkannya sebelum turun ke bumi.

Sistem THAAD awalnya muncul sebagai respons militer AS terhadap meningkatnya ancaman rudal balistik pasca-Perang Dingin.

Dikembangkan oleh Lockheed Martin pada tahun 1990-an, THAAD dirancang untuk melawan meningkatnya kemampuan rudal negara-negara seperti Korea Utara dan Iran.

Sistem THAAD memasuki fase operasional pertamanya pada tahun 2008. Fokus awalnya adalah melindungi sekutu utama dan pasukan AS dari ancaman rudal balistik seperti Nodong milik Korea Utara atau seri Shahab milik Iran.

Sistem THAAD dirancang untuk mencegat rudal balistik selama fase terminalnya, biasanya pada ketinggian antara 40 km dan 150 km.

Tidak seperti sistem pertahanan udara tradisional yang mengandalkan hulu ledak peledak, THAAD menggunakan tenaga kinetik, yakni menghancurkan rudal yang masuk melalui benturan langsung pada kecepatan hipersonik.

Setiap baterai THAAD terdiri dari enam hingga sembilan peluncur yang dipasang di truk, masing-masing membawa delapan rudal pencegat.

Sistem THAAD dilengkapi dengan radar AN/TPY-2 X-band yang kuat, yang mampu mendeteksi target hingga jarak 3.000 km.

Penempatan THAAD ke Israel dimulai pada Oktober 2024, menyusul serangan rudal skala besar Iran pada 1 Oktober 2024. Serangan tersebut melibatkan lebih dari 200 rudal balistik yang diluncurkan sebagai balasan atas serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.

Baterai THAAD kedua dilaporkan dikirim pada April 2025, meskipun Pentagon belum secara resmi mengonfirmasi langkah ini.

Penggunaan intensif sistem ini terjadi selama periode 11 hari dari 13 Juni hingga 24 Juni 2025, ketika Iran meluncurkan beberapa serangan rudal balistik yang menargetkan kota-kota Israel, termasuk Tel Aviv, Haifa, dan Beersheba. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *