AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Rusia telah memutuskan untuk menunda pameran kedirgantaraan internasional MAKS 2025 yang seharusnya digelar pada 25-30 Juli mendatang ke tahun 2026.
Penundaan pameran tersebut berdasarkan pertimbangan situasi yang dihadapi Rusia saat ini.
Hal itu dikatakan oleh CEO perusahaan negara Rusia Rostec, Sergey Chemezov, kepada media kemarin.
“MAKS 2025 tidak akan diadakan. Acara tersebut telah dijadwalkan ulang ke tahun depan. Anda dapat melihat situasi seperti apa yang sedang kita hadapi saat ini,” ujar dia seperti diberitakan TASS.
Sebelumnya, pameran kedirgantaraan MAKS yang merupakan agenda dua tahunan akan dilaksanakan tahun ini.
Rusia sebelumnya telah menunda MAKS 2023 ke 2024 dan kemudian menundanya lagi ke tahun 2025.
Penundaan pameran kedirgantaraan maupun pameran pertahanan lainnya disebabkan oleh perang yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Rusia membutuhkan anggaran besar untuk memasok pasukannya yang bertempur di Ukraina dengan sistem-sistem persenjataan, baik persenjataan lama yang dimodifikasi maupun persenjataan baru yang dikebut produksinya.
Rusia juga menghadapi serangan-serangan tak terduga secara sporadis dan masif oleh pesawat-pesawat tak berawak Ukraina yang masuk ke dalam wilayah Rusia.
Penyerangan secara masif menggunakan drone FPV bersenjata Ukraina pada Minggu pagi, 1 Juni 2025, telah menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Moskow.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim, serangan yang dirancang oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) tersebut telah menghancurkan lebih dari 40 unit armada pembom strategis Rusia, yang artinya Rusia telah kehilangan sepertiga dari kekuatan pesawat pembom beratnya. (RNS)


Untuk Indonesia, Dari pada Beli Banyak Gen 4. 4.5, lompat lamgsung Ke Gen 5, Su 57, Fc 31