AIRSPACE REVIEW – Pasukan Rusia telah mendapatkan pengiriman gelombang pertama 2.000 drone kamikaze Gepard. Drone ini dilengkapi dengan penanggulangan perang elektronik dan sistem lepas landas buta atau “Blind Take-off”.
Perusahaan pembuat drone tersebut kepada TASS mengatakan, Gepard memiliki fungsi failsafe untuk beroperasi di wilayah pertempuran.
“Drone kami memiliki fungsi failsafe yang diubah (kontrol UAV saat komunikasi terputus) untuk melewati area operasi sistem perang elektronik musuh yang padat. Drone mengikuti instruksi terbaru operator hingga keluar dari operasi sistem pengacau,” kata Andrey, perwakilan perusahaan.
Dijelaskan bahwa drone kamikaze Gepard memiliki kemampuan lepas landas buta untuk melawan pengintaian elektronik musuh dan membuat kru aman di lokasi peluncuran.
Saat ini, lebih dari 2.000 drone Gepard telah dikirimkan ke pasukan Rusia dan ada rencana untuk mengirimkan 2.000-2.500 lagi tahun ini, tambahnya.
Sistem lepas landas buta dapat menghentikan transmisi video selama peluncuran drone dan hanya hanya menyimpan pembacaan sensor serta instrumen untuk mencegah kemungkinan intersepsi oleh musuh.
Sebelum ini, serangan drone Gepard telah terbukti dapat menghancurkan fasilitas infrastruktur energi utama di wilayah Zaporozhye dan beberapa pengangkut personel lapis baja NATO. (RNS)

