Pemerintah RI membantah kabar yang menyebut Rusia meminta penggunaan Pangkalan TNI AU di Papua untuk pembom strategis

Tu-95 di Biak_2Russian MoD

AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membantah kabar yang menyebut Rusia mengajukan permintaan untuk penggunaan Pangkalan TNI AU (Lanud) di Papua bagi penempatan pesawat pembom strategis mereka.

Juru Bicara Kemlu Rolliansyah Soemirat mengaku belum mendengar permintaan Rusia tersebut.

“Kami belum pernah mendengar mengenai permintaan Rusia untuk menempatkan pesawatnya di pangkalan udara milik Indonesia di wilayah Papua,” ujarnya dalam pernyataan tertulis pada hari Selasa, dikutip Liputan6.com.

Demikian juga Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang membantah pemberitaan yang beredar.

“Terkait pemberitaan tentang usulan penggunaan pangkalan Indonesia oleh Rusia, Kemhan mengklarifikasi bahwa berita tersebut tidak benar,” kata Frega dalam pernyataan tertulis kepada media.

Sebelumnya, portal pertahanan terkemuka Janes memberitakan bila Rusia sedang mencari akses ke Pangkalan TNI AU untuk penempatan pesawatnya.

Berita tersebut diunggah pada 14 April 2025 dengan judul “Indonesia mulls options after Russia seeks access to air force base”.

Ditulis oleh Janes, Jakarta telah menerima permintaan resmi dari pemerintah Rusia untuk mengizinkan pesawat Angkatan Dirgantara Rusia (VKS) beroperasi dari Pangkalan Udara Manuhua di Biak Numfor, Papua.

Permintaan tersebut disampaikan melalui Kementerian Pertahanan Indonesia usai pertemuan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu pada Februari 2025.

Menurut dokumen yang diperoleh Janes, Rusia mengajukan penggunaan pangkalan tersebut untuk sejumlah pesawat tempur jarak jauhnya.

Rusia telah beberapa kali melakukan pendaratan pesawat pembom strategis Tu-95 Bear di Lanud Manuhua, Biak Numfor, Papua.

Pesawat tersebut melakukan transit di Papua saat melaksanakan misi penerbangan jarak jauhnya. Penerbangan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari otoritas Indonesia.

Tidak hanya pesawat pembom, pesawat angkut strategis Il-76MD yang mendampingi penerbangan jarak jauh dan membawa para awak darat juga diizinkan untuk transit. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *