AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Yunani siap memberikan sistem rudal pertahanan udara S-300PMU1 (buatan Rusia) miliknya ke Ukraina, tetapi hanya dengan satu syarat, yakni dapat pengganti MiM-104 Patriot dari Amerika Serikat (AS).
Syarat tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Yunani Nikos Panagiotopoulos, yang mengatakan MIM-104 Patriot dari AS sebagai penggantinya akan dikerahkan di Pulau Kreta untuk melindungi diri dari Turkiye.
Melansir Army Recognition (16/12), tak hanya Patriot, Yunani bahkan bersedia memberikan bantuan sistem rudal pertahanan udara Tor-M1 dan Osa-AKM miliknya.
Namun disebutkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan tidak memerlukan Osa-AKM, karena sistem ini sudah ketinggalan zaman.
Saat ini, Angkatan Bersenjata Yunani dilengkapi dengan dua baterai sistem rudal pertahanan udara buatan Rusia S-300PMU1.
Mengenai S-300PMU1, sistem rudal pertahanan udara yang dijuluki NATO sebagai SA-20 Gargoyle ini merupakan varian ekspor dari S-300P.
Sistem tersebut mulai dikembangkan antara tahun 1985-1989 oleh Uni Soviet.
Setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, produksinya dilanjutkan oleh Rusia. S-300P pertama kali ditampilkan di Moscow Air Show 1992.
Sistem S-300 PMU1 dapat menghajar pesawat tempur modern, rudal jelajah strategis, rudal balistik taktis, dan target lainnya dengan kecepatan luncur 2.800 m/detik.
Selain rudal 5V55R, 48N6E dan 48N6E2, sistem S-300PMU-1 juga dapat meluncurkan dua rudal baru yakni 9M96E1 dan 9M96E2 yang lebih kompak ukurannya.
-RBS-

