Mantan Direktur CIA prediksi NATO akan ‘menghabisi’ pasukan Rusia

F-35_USAFUSAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Mantan Direktur CIA yang pensiunan Angkatan Darat AS Jenderal (Purn) David Petraeus memprediksi bahwa Washington akan memimpin perlawatan terhadap setiap serangan nuklir Rusia yang akan dilancarkan di Ukraina.

NATO akan ‘menghabisi’ semua pasukan dan pangkalan militer Rusia di Ukraina, kata dia.

Hal itu dikatakan Petraeus dalam wawancara dengan ABC News pada hari Minggu.

Pensiunan jenderal itu tidak menyatakan secara spesifik tentang bagaimana pasukan NATO menghancurkan pasukan Rusia. Dia berbicara secara hipotetis dan tidak mengetahui rencana Administrasi Biden.

Petraeus menambahkan, Washington harus menghindari pertukaran “nuklir-untuk-nuklir”, tetapi harus menunjukkan bahwa penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima dengan cara apa pun.

Dalam skenario seperti itu, AS akan berperang langsung dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya memperingatkan bahwa Moskow akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi Rusia dan rakyatnya jika integritas teritorial negara itu dalam bahaya.

Gedung Putih menafsirkannya sebagai ancaman penggunaan nuklir terhadap Ukraina, dan menanggapinya dengan mengancam konsekuensi bencana, tambah Patraeus.

Ia juga mengklaim bahwa referendum minggu lalu di Republik Donbass dan wilayah Kherson serta Zaporozhye, yang mendeklarasikan kemerdekaan dan memilih untuk bergabung dengan Rusia, adalah langkah “putus asa” oleh Putin di tengah kekalahan di medan perang.

“Dia kalah, dan realitas medan perang yang dia hadapi, menurut saya, tidak dapat diubah,” tandas Petraeus.

Petraeus mengatakan Putin sedang mencoba untuk mengintimidasi negara-negara Eropa agar tidak lagi mendukung Ukraina.

“Saya tidak berpikir dia akan mengalahkan Eropa. Eropa akan mengalami musim dingin yang sulit, tetapi mereka akan melewatinya, dan saya tidak berpikir mereka akan memecahkan masalah dukungan untuk Ukraina,” ungkapnya.

Di masa aktifnya, Petraeus memimpin pasukan AS di Afghanistan dari tahun 2010 hingga 2011.

Ia memimpin dengan jumlah kematian tertinggi di Amerika selama perang 20 tahun dan meningkatnya korban sipil.

Jenderal itu membantu membujuk Presiden Barack Obama saat itu untuk mengerahkan 30.000 tentara AS tambahan ke Afghanistan, tetapi rencananya gagal.

Dia kemudian menjadi Direktur CIA pada tahun 2011.

Setahun berikutnya Petraeus mengundurkan diri akibat skandal dengan wanita yang menulis biografinya, tulis Russia Today pada hari Senin.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *