AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Laut AS (US Navy) telah mengandangkan sejumlah pesawat tempurnya terkait ditemukannya cacat pada komponen kursi lontar.
Tidak disebutkan, pesawat apa yang untuk sementara tidak diterbangkan tersebut.
Berbicara kepada Breaking Defense pejabat US Navy mengatakan, Komando Sistem Udara Angkatan Laut (NAVAIR) telah membuat keputusan untuk mengandangkan beberapa pesawat sayap tetap karena masalah produksi perangkat yang digerakkan oleh kartrid kursi (CAD).
Langkah ini diambil demi keamanan operasional.
“Kami tidak akan membahas jumlah pasti pesawat yang terkena dampak, tetapi masalah ini tidak mempengaruhi setiap pesawat di inventaris Angkatan Laut dan Korps Marinir,” ujarnya.
Juru bicara itu juga mengatakan Angkatan Laut AS telah memberi tahu pelanggan penjualan militer asingnya tentang masalah tersebut dan secara aktif bekerja dengan semua mitra FMS yang terkena dampak masalah CAD.
Sementara itu, NAVAIR pada hari Selasa mengungkapkan dalam siaran persnya bahwa mereka telah menemukan masalah dengan perangkat yang digerakkan kartrid dalam rentang terbatas nomor lot F/A-18B/C/D Hornet, F/A-18E/F Super Hornet, E/A-18G Growler, pesawat latih T-45 Goshawk, dan F-5 Tiger II.
CAD merupakan komponen fungsi khusus yang memungkinkan pilot untuk keluar dari pesawat dengan aman bila diperlukan.
NAVAIR menyatakan, telah mendapat pemberitahuan dari Martin-Baker pembuat kursi lontar tentang adanya cacat pada komponen kartrid.
Perusahaan itu meminta agar prosedur radiografi yang divalidasi dapat dilakukan untuk memindai dan memverifikasi setiap item yang dimaksud.
Angkatan Laut mulai mengirimkan suku cadang pengganti ke pusat perawatan armada dan skadron aktif pada 24 Juli.
Setiap pesawat yang terkena dampak akan diperiksa sebelum penerbangan berikutnya.
-Poetra-

