Rencana pembelian F-35 Thailand masih terkendala anggaran

F-35Lockheed Martin

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Thailand kemungkinan akan menunda rencana akuisisi jet tempur F-35 Lightning II dari Amerika Serikat karena masih terkendala masalah anggaran.

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha yang juga Menteri Pertahanan bersikeras pada keputusan pemerintahnya untuk pengadaan tiga F-35 dari AS dan kapal selam dari China.

Namun, dalam debat di parlemen pada hari Jumat (22/3), ia mendapat kecaman dari Wakil Pemimpin Partai Pheu Thai yang juga anggota parlemen Maha Sarakham Yuttapong Charasathien, seperti diberitakan Bangkok Post.

Penyebabnya, Thailand masih punya utang publik negara yang terus meningkat, lebih dari 60% dari PDB.

Dikatakan, Thailand masih membutuhkan dana untuk inisiatif pembangunan dan bantuan keuangan.

Menjawab hal itu, Perdana Menteri Thailand mengatakan bahwa proses pengadaan jet F-35 untuk angkatan udara (RTAF) masih memakan waktu hampir dua tahun. Sebab, pengajuan pun harus diperiksa terlebih dahulu oleh anggota parlemen Amerika Serikat.

Ditambahkan, usulan pembelian F-35 kepada parlemen Thailand sudah diajukan sejak tahun lalu dan diharapkan selesai awal tahun depan.

Setelah itu pemerintah Thailand akan memberi tahu Washington tentang niat akuisisi F-35 ini pada Februari 2023.

Mengenai kapal selam, PM menjelaskan kesepakatan yang telah ditandatangani dengan China Shipbuilding & Offshore International Co.

Disebutkan bahwa proyek tersebut telah melambat karena pabrikan tidak dapat memasok mesin diesel MTU396 buatan Jerman pada batas waktu bulan depan.

Jenderal Prayut mengatakan pemerintah tidak akan menerima pengiriman kapal selam dari China kecuali mereka memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam kerangka acuan (ToR) kesepakatan.

China harus bertanggung jawab bila hal tersebut tidak terpenuhi sebagaimana tercantum dalam kontrak.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *