Sejumlah kota di Ukraina telah hilang, Kyiv masih bertahan

Kota di pinggiran Kyiv dihancurkan pasukan UkrainaANI

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sejumlah kota di Ukraina dapat dikatakan telah menghilang akibat brutalnya agresi militer pasukan Rusia ke negeri itu. Gedung-gedung hancur dan penduduk kota telah pergi meninggalkan tempat mereka.

Wali Kota Kyiv Vitaliy Klitschko kepada surat kabar Die Presse dari Austria mengatakan, akibat gempuran pasukan Rusia kota-kota seperti Irpen, Gostomel, Borodyanka, Chernihiv, Kharkiv, maupun Mariupol telah hancur.

“Tidak ada Irpen, tidak ada bangunan, tidak ada sama sekali. Mirip di Gostomel dan Borodyanka. Atau lihat apa yang terjadi di Chernihiv, Kharkiv atau Mariupol: kita tahu nama orang yang membawa drama ini ke setiap wilayah Ukraina,” ujarnya.

Akibat agresi pasukan penjajah itu, lanjutnya, sebanyak 300 bangunan di Kyiv hancur dan 300 warga Kyiv meninggal. Lebih dari itu, seribu orang terluka sehingga dirawat di rumah sakit.

“300 bangunan hancur. Taman kanak-kanak dan sekolah juga dibom. Lebih dari 1.000 orang dirawat di rumah sakit, termasuk 18 anak-anak yang terluka parah. Hampir 300 orang tewas, termasuk banyak anak-anak,” berber Klitschko tentang kerusakan kota.

Ditambahkan, saat ini sekitar setengah dari penduduk Kyiv telah meninggalkan ibu kota. Terutama anak-anak, wanita, dan orang tua.

“Kami melihat perkembangan bahwa para pria telah membawa keluarga mereka ke tempat yang aman dan mereka kembali sekarang,” kata dia.

Lalu mengapa Kyiv hingga saat ini masih bertahan dan tidak bisa direbut oleh pasukan Rusia?

Klitschko menjawab bahwa ada sesuatu yang menyebabkan hal itu, yaitu semangat warga untuk mempertahankan ibu kotanya.

“Seluruh dunia kagum pada bagaimana kita bisa melawan salah satu tentara terkuat di dunia. Penjelasannya sederhana: tentara Rusia berjuang untuk uang. Sedangkan kita berjuang untuk hidup dan mati, untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita. Itu perbedaan yang sangat besar,” ujar mantan juara tindu dunia tersebut.

Itulah yang membuat warga Kyiv dan warga Ukraina umumnya untuk mempertahankan kotanya.

“Sebagai mantan petarung, saya ingin mengatakan satu hal: dalam setiap pertarungan, hal utama bukanlah senjata, tetapi kebebasan. Dan kami sangat termotivasi,” tegasnya.

Seperti diketahui, sudah lebih dari satu bulan pasukan Rusia telah melakukan operasi militer skala penuh di Ukraina, namun hingga saat ini perang masih berlanjut dan kerusakan di Ukraina semakin parah.

-Poetra-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *