AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Belanda kemarin telah mengirimkan bantuan persenjataan ke Ukraina untuk membantu negara itu berperang melawan Rusia.
Paket persenjataan berupa rudal antitank, rudal antipesawat, senapan sniper, dan lainnya dikirim dari Pangkalan Udara Eindhoven menggunakan pesawat angkut militer C-17 Globemaster III milik Strategic Airlift Capability (SAC).
Sedikitnya terdapat 50 senjata antitank Panzerfaust 3 dengan 400 rudal dan 200 rudal antipesawat Stinger, 100 senapan sniper dengan 30.000 butir amunisi, dan dua robot kapal selam pendeteksi ranjau.
Pesawat C-17 yang membawa peralatan militer ini terbang ke sebuah negara di Eropa Timur dan dari sana akan disalurkan melalui jalan darat ke Ukraina.
Sehubungan dengan pertimbangan keamanan, Kementerian Pertahanan Belanda tidak menyebutkan bagaimana barang-barang militer ini tiba di Ukraina.
Panzerfaust merupakan senjata antitank portabel untuk menghancurkan tank, kendaraan lapis baja, bunker ringan, dan helikopter pada ketinggian rendah.
Jarak jangkau efektif senjata ini mencapai 600 meter.
Sementara Stinger adalah rudal permukaan ke udara berpemandu inframerah portabel untuk menghancurkan sasaran udara hingga jarak 5 km.
Diterangkan, bantuan persenjataan ini sebelumnya dikumpulkan di depot amunisi di Veenhuizen dan diberangkatkan melalui jalan darat ke Pangkalan Udara Eindhoven.
Sebelumnya, sejumlah paket bantuan berupa helm dan rompi antipeluru telah dikirimkan oleh Belanda ke Ukraina.
-RNS-

