AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara dan Antariksa Spanyol secara resmi telah memilih jet latih canggih HÜRJET buatan Turkish Aerospace Industries (TUSAS) untuk program pelatihan pilot generasi berikutnya.
Perjanjian bersejarah ini, diumumkan pada 30 Desember 2025 oleh CEO TUSAS Mehmet Demiroğlu dan Presiden Badan Industri Pertahanan (SSB) Haluk Görgün melalui platform X.
Ini adalah pertama kalinya negara anggota NATO dan Uni Eropa memilih untuk memasukkan jet militer yang sepenuhnya dirancang dan diproduksi di Turkiye ke dalam inventaris nasionalnya.
Kontrak pembelian senilai 2,6 miliar euro (3 miliar USD) ini mencakup pengadaan 30 pesawat HÜRJET, simulator, sistem darat terintegrasi, dan dukungan operasional jangka panjang.
Angkatan Udara dan Antariksa Spanyol akan menggunakan HÜRJET untuk menggantikan jet latih Northrop F-5M yang sudah tua dan untuk melatih pilot beralih ke platform pesawat tempur generasi 4.5 dan 5.
HURJET berdimensi panjang badan 13 m, jarak sayap 9,8 m, dan tinggi 4,2 m.
Pesawat dibekali mesin turbofan buatan General Electric jenis F404-GE-102 afterburning berkekuatan 79 kN. Mesin yang sama digunakan pada jet latih KAI T-50 dan Boeing T-7A.
HURJET mampu terbang dengan kecepatan maksimum 1,4 Mach, ketinggian terbang hingga 13.700 m, dan jangkauan hingga 2.592 km.
Kokpit HURJET mengadopsi layar tunggal besar multifungsi terintegrasi modular (OMIM), di mana pilot dapat melihat tampilan sensor video, peta digital, dan fitur multi fungsi cerdas lainnya. (RBS)

