China berhasil terbangkan perdana drone kargo tiltrotor pertama di dunia, sanggup membawa muatan 2.000 kg

Drone tiltrotor pertama China R6000 LanyingUAG

AIRSPACE REVIEW – United Aircraft Group (UAG) dari China berhasil melaksanakan uji terbang pertama drone berteknologi tiltrotor R6000 Lanying. Penerbangan dilaksanakan di lokasi uji coba di Provinsi Sichuan pada 28 Desember 2025.

Uji coba terbaru ini melanjutkan keberhasilan R6000 dalam terbang hovering (melayang di tempat) pertama pada minggu ketiga bulan November 2025, dengan posisi tertambat.

R6000 tercatat sebagai pesawat tiltrotor nirawak pertama di dunia. Sebelumnya telah ada versi militer berawak Bell-Boeing V-22 Osprey dan Bell V-280 Valor dari Amerika Serikat, serta AW609 versi penumpang sipil dari Leonardo Italia.

Kelebihan teknologi tiltrotor ini adalah menggabungkan kemampuan tinggal landas secara vertikal (VTOL) layaknya helikopter dan terbang jelajah seperti pesawat sayap tetap konvensional.

Sebagai drone modern, R6000 dibekali sistem kendali fly-by-wire (FBW) dengan kemampuan penerbangan otonom, fusi sensor canggih, dan navigasi presisi.

Berdasarkan spesifikasi yang dirilis perusahaan, R6000 memiliki kapasitas muatan hingga 2.000 kg atau tempat duduk untuk sekitar 7–10 untuk versi pesawat penumpang.

R6000 dapat meluncur dengan kecepatan jelajah mendekati 550 km/jam, ketinggian terbang hingga 7.620 m, dan jangkauan sekitar 4.000 km.

Selain untuk kebutuhan militer, drone dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 6.000 kg ini, juga dapat digunakan untuk pengangkutan kargo sipil, penumpang, dukungan lepas pantai, dan tanggap darurat. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *