AIRSPACE REVIEW – Militer China telah mengerahkan pesawat pembom strategis Xian H-6 yang dipersenjatai dengan rudal jelajah antikapal YJ-12 saat latihan bertajuk Justice Mission-2025 di sekitar wilayah Taiwan.
Menurut rekaman dan keterangan yang dirilis oleh Komando Teater Timur pada Senin (29/12), formasi pembom tersebut sedang melakukan simulasi serangan maritim jarak jauh.
Ditambahkan, latihan tersebut berfokus pada pengerahan jarak jauh, operasi serangan terkoordinasi, dan keterlibatan presisi gabungan, serta menguji kemampuan pasukan untuk melakukan operasi di luar rantai pulau.
Mengenai YJ-12 adalah rudal jelajah antikapal supersonik yang diluncurkan dari udara, diproduksi oleh China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC).
Secara tampilan eksternal, bentuk rudal ini mirip dengan Kh-31 Rusia, yang dirancang untuk penetrasi kecepatan tinggi menembus sistem pertahanan udara angkatan laut lawan.
YJ-12 dilaporkan memiliki jangkauan antara 400 – 500 km dan membawa hulu ledak berdaya ledak tinggi dengan berat sekitar 200 – 250 kg.
Berdasarkan sumber terbuka, YJ-12 memiliki kecepatan sekitar 2 Mach saat diluncurkan dari ketinggian rendah dan 3,2 Mach saat diluncurkan dari ketinggian lebih tinggi.
Rudal ini dilaporkan sanggup terbang pada ketinggian sekitar 15 m di atas permukaan laut saat mendekati targetnya.
Selain varian yang diluncurkan dari udara, CASIC juga mengembangkan versi diluncurkan dari kapal perang permukaan dengan kode YJ-12A dan berbasis darat dengan kode YJ-12B.
Sementara, pesawat pembom H-6 adalah platform yang telah lama digunakan dalam Angkatan Udara dan Penerbangan Angkatan Laut PLA yang terus dimodernisasi.
Saat dipersenjatai dengan rudal antikapal yang diluncurkan dari udara, H-6 dirancang untuk melakukan misi serangan maritim pada jarak jauh, dari posisi yang aman dari sistem pertahanan udara lawan. (RBS)