AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pengembang drone kenamaan asal Turkiye, Baykar, telah menyelesaikan uji penerbangan yang mendemonstrasikan formasi otonom penuh melibatkan dua jet nirawak KIZILELMA rancangannya.
Dalam pengujian ini, prototipe KIZILELMA PT3 dan PT5 lepas landas secara berurutan dan melakukan penerbangan terkoordinasi menggunakan algoritma “otonom kawanan cerdas” yang dikembangkan oleh para insinyur Baykar.
Kedua jet nirawak tersebut bermanuver dalam formasi rapat dan tercatat sebagai penerbangan formasi tanpa campur tangan manusia untuk pertama kalinya.
Sistem ini memungkinkan penerbangan dan manuver terkoordinasi tanpa kendali pilot langsung, melainkan mengandalkan algoritma onboard dan pertukaran data waktu nyata.
Sebagai bagian dari kampanye pengujian yang sama, kedua prototipe KIZILELMA tersebut juga melakukan misi CAP (Patroli Udara Tempur).
CAP merupakan salah satu elemen inti dari pertempuran udara modern, yang biasanya digunakan untuk melindungi wilayah udara dan mencegat potensi ancaman yang datang.
Selama uji penerbangan, kedua KIZILELMA melakukan patroli di sepanjang rute yang telah ditentukan menggunakan perangkat lunak otonom armada.
Baykar menyatakan bahwa di masa depan, misi patroli dan intersepsi yang secara tradisional dilakukan oleh jet tempur berawak dapat dieksekusi secara otonom oleh formasi KIZILELMA.
Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi beban kerja pilot sekaligus memperluas jangkauan operasional aset pertahanan udara.
Untuk kinerjanya, KIZILELMA memiliki kecepatan jelajah 0,6 Mach dan kecepatan maksimum 0,9 Mach, Ketinggian operasionalnya hingga 7.600 m dan daya tahan di udara sekitar 5 jam.
Drone siluman ini memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) sekitar 8,5 ton, digerakkan menggunakan satu mesin turbofan AI-322F buatan Ukraina dengan rencana kedepannya akan menggunakan mesin buatan dalam negeri. (RBS)

