Korea Selatan menguji coba sangkar antidrone pada tank tempur utama K2 Black Panther

Korea menguji cope cages pada tank K2 Black PantherJonghoon Park

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat Republik Korea (ROK Army) dilaporkan sedang menguji coba sangkar antidrone pada tank tempur utama K2 Black Panther untuk melindungi kendaraan tempur tersebut dari serangan drone musuh.

Sangkar pelindung antidrone yang biasa disebut Cope Cages ini merupakan struktur kisi logam persegi panjang yang dilas dan dipasang di atas atap turet kendaraan, termasuk di atas posisi komandan dan penembak, seperti terlihat dalam foto-foto yang beredar luas di media sosial.

Struktur tambahan ini secara spesifik dirancang untuk mengatasi serangan atas, bagian yang secara historis kurang terlindungi pada tank.

Fungsi cari cope cages tersebut untuk memicu ledakan prematur muatan peledak yang dijatuhkan oleh drone atau yang dibawa oleh drone kamikaze sebelum hulu ledak tersebut mengenai permukaan turet.

Jarak yang sengaja dibuat antara sangkar dan turet dirancang untuk memaksimalkan peluang mekanisme pertahanan ini berhasil.

Desain sangkar antidrone pada K2 dinilai sebagai solusi tambahan yang praktis. Struktur tersebut didesain agar tidak mengganggu operasional sistem utama tank.

Sangkar tersebut dibuat cukup kokoh untuk tetap terpasang di bawah hentakan tembakan dari meriam 120 mm.

Eksperimen yang dilakukan Korea merupakan tren global yang telah dipraktikkan oleh pasukan militer negara lain, termasuk Rusia yang disebut sebagai inisiator pertama sistem pelindung jenis ini pada tank.

K2 Black Panther adalah MBT generasi keempat yang dikembangkan oleh Korea Selatan. Tank ini dirancang dan diproduksi oleh Hyundai Rotem sebagai salah satu MBT paling canggih dan mahal di dunia saat ini.

Tank dilengkapi dengan sistem pengendalian tembakan (FCS) yang sangat canggih, termasuk pencari jangkauan laser, pencitraan termal, dan sistem pelacakan otomatis, yang memungkinkannya mengunci dan menembak target bergerak saat tank itu sendiri bergerak.

K2 dikembangkan untuk menggantikan K1 MBT yang sudah menua dan varian M48 Patton yang tersisa di ROK Army.

Black Panther dipersenjatai dengan kanon laras halus 120 mm L55 yang diproduksi di Korea Selatan. Kanon ini mampu menembakkan berbagai jenis amunisi, termasuk amunisi cerdas KSTAM (Korean Smart Top-Attack Munition).

K2 juga dilengkapi dengan autoloader yang memungkinkan kecepatan tembak tinggi dan mengurangi jumlah kru menjadi tiga orang, yaitu komandan, penembak, dan pengemudi.

Tank ini dilengkapi gabungan pelindung komposit modular, pelindung reaktif eksplosif (ERA) yang opsional, dan sistem perlindungan aktif (APS) Korean Active Protection System (KAPS).

K2 juga memiliki sistem pertahanan yang sangat baik terhadap proyektil penetrasi energi kinetik (KE) dan amunisi hulu ledak antitank muatan berbentuk (HEAT). (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *