AIRSPACE REVIEW – Amerika Serikat telah menyelesaikan pengiriman kelompok terakhir helikopter serang AH-64E Apache Guardian kepada Angkatan Darat India (IA). Hal ini mengakhiri pelaksanaan kontrak yang ditandatangani dengan Boeing.
Kedutaan Besar AS di India pada 22 Desember 2025 menyatakan tiga pesawat yang tersisa telah ditransfer ke India dan secara resmi diintegrasikan ke dalam Penerbangan Angkatan Darat India.
Dengan pengiriman ini, total enam helikopter yang dipesan telah lengkap diterima.
Heli AH-64E India menggunakan cat kamuflase gurun, sesuai dengan kondisi iklim dan operasional di India barat laut, khususnya di negara bagian Rajasthan. Wilayah ini dinilai strategis karena kedekatannya dengan perbatasan Pakistan.
Tiga helikopter pertama telah dikirim pada Juli 2025, berdasarkan kontrak pemesanan yang ditandatangani pada tahun 2020.
Akuisisi heli serang ini dilakukan melalui proses Penjualan Komersial Langsung (DCS), berbeda dengan model Penjualan Militer Asing (FMS) yang digunakan dalam program-program India lainnya dengan Amerika Serikat.
Perakitan akhir heli dimulai pada tahun 2023, tetapi pengiriman mengalami penundaan dari jadwal semula, akibat tersendatnya rantai pasokan yang juga berdampak pada program-program akuisisi global dalam beberapa tahun terakhir.
Keenam helikopter AH-64E Apache Guardian dioperasikan oleh Skadron Penerbangan Angkatan Darat ke-451. Satuan ini sedang dibentuk di Pangkalan Udara Nagtalao, dekat kota Jodhpur.
Heli AH-64E akan difungsikan sebagai elemen serangan khusus, yang terintegrasi langsung ke dalam operasi darat guna memperkuat doktrin dukungan udara jarak dekat dan peperangan antitank Angkatan Darat India.
Keputusan ini merupakan perubahan signifikan yang memungkinkan Angkatan Darat India memiliki kendali langsung atas platform serangan yang sangat mematikan.
AH-64E Apache Guardian dinilai sebagai salah satu platform helikopter serang tercanggih di dunia.
Versi yang dikirim ke India menggabungkan avionik digital canggih, mesin T700-GE-701D yang lebih bertenaga, sistem perlindungan diri yang ditingkatkan, dan kemampuan untuk beroperasi dalam jaringan melalui tautan data seperti Link 16.
Faktor pembeda penting lainnya adalah kemungkinan integrasi dengan drone, yang memungkinkan awak Apache Guardian menerima data dari sensor drone secara waktu nyata, sehingga secara signifikan meningkatkan kesadaran situasional di medan perang.
Selain itu, helikopter ini dilengkapi dengan sensor elektro-optik modern dan radar kendali tembak AN/APG-78 Longbow, yang mampu mendeteksi, mengklasifikasikan, dan memprioritaskan target pada jarak jauh, bahkan dalam kondisi cuaca buruk.
Serangkaian kemampuan ini menjadikan AH-64E sangat efektif dalam misi serangan anti-lapis baja, pengawalan bersenjata, dukungan udara jarak dekat, dan operasi pencegahan di lingkungan dengan ancaman tinggi.
India telah memesan total 28 helikopter AH-64E. Dari jumlah tersebut, 22 unit telah dikirim sebelumnya ke Angkatan Udara India dan telah beroperasi sejak tahun 2020. (RNS)

