AIRSPACE REVIEW – KCNA, media pemerintah Korea Utara merilis foto-foto kunjungan Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong-un saat meninjau pabrik yang memproduksi besar-besaran rudal balistik jarak pendek (SRBM) keluarga Hwasong-11.
Penampakan terbaru ini disiarkan pada 26 Desember 2025, menunjukkan bahwa Pyongyang tetap berusaha mempertahankan persediaan domestik dan ekspor ke Rusia.
Berdasarkan foto, pabrik tersebut setidaknya memproduksi dua konfigurasi rudal yang berbeda secara paralel, yakni versi Hwasong-11A dan Hwasong-11B.
Fasilitas produksi misil balistik taktis ini diperkirakan milik “February 11 Plant” di Hamhung, sebuah pusat penting dalam Ryongsong Machine Complex (RMC).
Mengenai Hwasong-11A (KN-23), adalah rudal satu tahap dengan panjang sekitar 7,5 – 8 m dan memiliki diameter 95 cm.
Rudal ini membawa hulu ledak hingga sekitar 1.000 kg yang berpotensi mencakup bahan peledak tinggi, submunisi, atau dalam konfigurasi nuklir.
Sementara, versi Hwasong-11B (KN-24), memiliki desain lebih kompak, panjang 7,2 m, diameter 110 cm, dengan hulu ledak lebih kecil, antara 400-500 kg.
Jangkauan tembak Hwasong-11A antara 400–800 km, tergantung pada muatan dan lintasan, sedangkan Hwasong-11B hingga jarak 410 km. Keduanya memiliki kecepatan luncur hingga 6,2 Mach
Rudal Hwasong-11A/B dapat dibawa menggunakan peluncur TEL berpenggerak 8×8, beroda rantai, atau dari gerbong kereta api khusus.
Diketahui, sejak akhir tahun 2023, Korea Utara telah memasok Rusia dengan rudal Hwasong-11A dan Hwasong-11B dalam jumlah yang tidak diketahui.
Kedua misil tersebut telah digunakan militer Rusia untuk menyerang infrastruktur energi dan fasilitas militer Ukraina. (RBS)

