Profil M-346 FA, jet tempur-serang ringan multiperan buatan Leonardo yang pernah ditinjau TNI AU di fasilitas Leonardo di Italia

Leonardo M-346 FA ItaliaLeonardo

AIRSPACE REVIEW – Pesawat jet latih lanjut sekaligus tempur-serang ringan M-346 FA (Fighter Attack) buatan perusahaan kedirgantaraan Italia, Leonardo, menjadi sorotan utama dalam agenda modernisasi sejumlah angkatan udara global.

Kunjungan kerja Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono ke fasilitas Leonardo di Milan, Italia pada 11 Juli 2025 lalu, setidaknya menggarisbawahi potensi pesawat ini untuk dikaji sebagai platform yang dapat meningkatkan kapabilitas TNI AU, terlepas dari rencana Indonesia untuk mengakuisisi pesawat ini atau tidak.

M-346 FA Block 20 merupakan produk pesawat mutakhir Leonardo yang ditawarkan perusahaan sebagai platform untuk penguatan program pendidikan penerbang tempur dan pengembangan kesiapan operasional angkatan udara selain kapabilitasnya sebagai jet tempur serang ringan.

M-346 FA adalah evolusi dari jet latih canggih M-346 Master. Pesawat bermesin ganda ini mempertahankan kemampuan pelatihan Lead-in Fighter Trainer (LIFT) yang superior, namun ditingkatkan menjadi solusi tempur ringan multiperan yang efektif.

Sebagai jet latih tempur, M-346 FA dapat digunakan untuk mempersiapkan pilot guna transisi ke jet tempur modern generasi 4,5 maupun generasi ke-5.

Sementara sebagai jet serang ringan, M-346 FA mampu melaksanakan misi dukungan udara jarak dekat (Close Air Support/CAS), pencegahan udara di medan pertempuran, dan pengintaian taktis, termasuk di lingkungan yang kompleks.

Perubahan fundamental yang membedakan pesawat standar M-346 dengan varian M-346 FA adalah integrasi sensor dan sistem perang elektronik canggih.

M-346 FA dilengkapi dengan radar Grifo-M-346 yang merupakan radar pemindaian mekanis multimode. Radar in memberikan akurasi superior dan kapabilitas penargetan andal untuk misi serangan.

Sensor lainnya adalah DASS (Defensive Aids Sub-System), yaitu sistem pertahanan pasif lengkap yang melindungi pesawat dengan mendeteksi dan mengganggu ancaman rudal atau sistem pertahanan udara musuh.

Pesawat juga dilengkapi dengan sistem komunikasi terintegrasi dan Taktical Data Link (TDL) yang kompatibel dengan standar NATO, memastikan integrasi yang mulus dalam operasi gabungan.

Untuk muatan persenjataan, M-346 FA dilengkapi dengan tujuh tiang gantungan eksternal (pylon).

Tiang-tiang tersebut dapat mengintegrasikan berbagai rudal udara ke udara dan rudal udara ke permukaan, termasuk amunisi berpemandu presisi (laser, GPS, dan inframerah/IR). Total muatan yang dapat dibawa lebih dari 3.000 kg.

Muatan lain yang dapat dibawa menggunakan tiang gantungan tersebut adalah pod senjata (gun pod) dan pod pengintaian/penunjuk target yang dapat dioperasikan secara terpadu melalui Helmet Mounted Displays (HMD) yang dipakai pilot.

Kokpit M-346 FA sepenuhnya menggunakan sistem digital dan HOTAS (Hands-On Throttle-And-Stick).

HOTAS memungkinkan pilot untuk mengoperasikan fungsi-fungsi vital dan sistem senjata pesawat tanpa harus melepaskan tangan dari dua kontrol utama, yaitu tuas daya dorong (Throttle) dan tongkat kendali (Stick).

Pesawat dilengkapi tiga unit Multi-Function Displays (MFD) dan terintegrasi dengan HMD.

Sejauh ini, M-346 maupun varian tempur-serang M-346 FA telah digunakan atau dipilih oleh sejumlah angkatan udara di dunia:

Angkatan Udara Italia (Aeronautica Militare) adalah pengguna utama untuk program pelatihan LIFT canggih ini.

Kemudian Israel yang mengoperasikan pesawat ini dengan nama lokal Lavi sebagai tulang punggung pelatihan jet tempur lanjut Angkatan Udara Israel (IAF)

Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) adalah juga menggunakan M-346 dalam program pelatihan pilot jet mereka.

Lalu Angkatan Udara Polandia (PAF/SP) memilih M-346 untuk menggantikan jet latih lama mereka.

Negara-negara lainnya yang mengoperasikan/memesan M-346/M-346FA di antaranya adalah Azerbaijan, Turkmenistan, Austria, Yunani, dan Nigeria.

M-346 Master merupakan tulang punggung dari International Flight Training School (IFTS), sebuah kerja sama antara Angkatan Udara Italia dan Leonardo.

IFTS menawarkan pelatihan LIFT canggih kepada pilot dari berbagai negara, menjadikannya standar untuk transisi ke jet tempur Generasi 4.5/5.

Perusahaan mengatakan, M-346 unggul karena kemampuannya mensimulasikan karakteristik dan avionik jet tempur yang lebih besar seperti Eurofighter Typhoon dan F-35 secara akurat.

Hal ini dicapai melalui sistem ETTS (Embedded Tactical Training System) yang dapat meniru radar, sensor, dan bahkan ancaman musuh virtual.

Diperkirakan lebih dari 100 unit pesawat ini telah diproduksi, termasuk yang telah digunakan maupun yang akan segera dikirimkan kepada pelanggan.

M-346 memiliki spesifikasi panjang 11.49 m, rentang sayap 8,5 m, dan tinggi 4,76 m.

Pesawat dengan bobot maksumum untuk lepas landas (MTOW) lebih dari 10.000 kg ini ditenagai dua mesin Honeywell/ITEC F124-GA-200 turbofan dengan total daya dorong 55,6 kN (12,500 lbf).

Pesawat dapat terbang dengan kecepatan maksimum 1,065 km/jam (Mach 0.95) dan jangkauan terbang feri lebih dari 2,500 km (1,350 mil laut). Ketinggian terbang maksimum mencapai 13,700 m (45,000 kaki). Faktor gravitrasi yang ditolelir mencapai +8/-3 G. (RNS)

One Reply to “Profil M-346 FA, jet tempur-serang ringan multiperan buatan Leonardo yang pernah ditinjau TNI AU di fasilitas Leonardo di Italia”

  1. Sayang speknya subsonik. Kok saya lebih suka T 50 ya? Sudah supersonik. Paling enggak ketika diupgrade ke versi FA bisa lebih baik kinerjanya karena bisa supersonik. Secara di kita fungsi pesawat ini harus multiperan, dari fungsi tempur, serang hingga intersep.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *