AIRSPACE REVIEW – Ukraina mempercepat langkahnya untuk merombak total angkatan udaranya. Menteri Pertahanan Ukraina Denys Shmyhal menyatakan pilot dan personel teknis Ukraina akan segera memulai pelatihan di pesawat tempur buatan Swedia, Saab Gripen.
Langkah ini merupakan bagian krusial dari rencana ambisius Kyiv yang menargetkan akuisisi hingga 150 unit Gripen, seperti dinyatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky beberapa waktu lalu.
Keputusan untuk melaksanakan pelatihan Gripen, secara resmi dipandang sebagai upaya untuk merealisasikan rencana akuisisi besar-besaran tersebut dari tahap pembicaraan ke tahap persiapan operasional, sekaligus mewujudkan kemitraan militer jangka panjang antara Kyiv dan Stockholm.
Pengumuman oleh Menhan Ukraina muncul setelah serangkaian pembicaraan tingkat tinggi antara pejabat Ukraina dan Swedia.
Meskipun fokus internasional selama ini banyak tertuju pada pengiriman F-16 buatan Amerika Serikat ke ukraina oleh negara-negara anggota NATO, komitmen Kyiv terhadap Gripen menunjukkan bahwa Ukraina tidak menempatkan semua telurnya dalam “satu keranjang”.
Kyiv mencoba untuk mencari solusi pertahanan udara yang paling sesuai dengan kondisi medan perangnya.
“Kami telah menegaskan komitmen kami untuk memastikan bahwa pilot dan teknisi kami sepenuhnya siap ketika pesawat canggih ini tiba,” ujar seorang perwakilan Kementerian Pertahanan Ukraina, yang menekankan bahwa pelatihan akan meliputi manuver udara, pemeliharaan, dan taktik peperangan elektronik khas Gripen.
Keputusan Ukraina untuk mengakuisisi Gripen dalam jumlah besar, dapat dipandang sebagai langkah sangat pragmatis dan taktis.
Gripen dikenal memiliki beberapa keunggulan strategis yang membuatnya ideal untuk konflik berkepanjangan di Ukraina.
Jet tempur Gripen dirancang di era Perang Dingin untuk beroperasi dari jalan raya dan landasan pacu yang pendek serta tersebar, konsep yang dikenal sebagai Basis Udara Tersebar (Dispersed Airbase).
Konsep tersebut dapat meminimalisir kerentanan terhadap serangan rudal balistik atau drone yang seringkali menargetkan pangkalan udara utama.
Gripen, sebagaimana sering dikampanyekan, memiliki biaya per jam terbang yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pesaingnya. Efisiensi ini krusial dapat mempertahankan armada besar dalam kondisi ekonomi perang.
Meski demikian, dalam catatan redaksi, akuisisi pesawat dalam jumlah masif, jelas membutuhkan kesiapan sumber daya manusia dan infrastruktur yangmenunjang.
Rencana Ukraina sebenarnya dapat diterjemahkan sebagai rencana akselerasi kekuatan udara, namun juga tak bisa dinafikan akan bersifat jangka panjang.
Bila konsepnya adalah pangkalan udara tersebar, Ukraina harus mempersiapkan infrastruktur yang mendukung untuk hal itu, termasuk memodifikasi puluhan lokasi operasi yang akan digunakan sebagai road bases.
Kemudian, meskipun Zelenskyy pernah menyebut kemungkinan pengiriman Gripen pertama akan dimulai sekitar tahun 2026, realisasi kuantitas sebanyak 150 unit akan membutuhkan waktu bertahun-tahun dan komitmen finansial yang berkelanjutan, baik dari Ukraina sendiri maupun dari para mitra Barat-nya.
Salah satu aspek paling ambisius dari kesepakatan Ukraina dengan Swedia ini, adalah rencana untuk mendapatkan transfer teknologi dan lokalisasi produksi Gripen di dalam negeri Ukraina.
Meski demikian, transfer teknologi berskala penuh tentu tidak realistis dalam waktu dekat karena perang dengan Rusia akan menghambat hal ini.
Kembali ke kebutuhan mendesak militer Ukraina saat ini, prosesnya tetap tidak bisa dijalankan secara instan. Sama halnya dengan pelatihan pilot dan kru Ukraina untuk jet tempur F-16, membutuhkan waktu hingga pesawat dapat dikerahkan ke medan pertempuran.
Akuisisi jet tempur Gripen oleh Ukraina, bila untuk kebutuhan mendesak saat ini, jelas memerlukan pesawat yang siap dikirimkan.
Hal ini berpotensi untuk mengambil dari stok Gripen C/D Angkatan Udara Swedia, di mana negara Nordik tersebut sedang mengisi kebutuhan angkatan udaranya dengan jet tempur Gripen E yang lebih modern.
Jumlah Gripen C/D yang tersedia pun harus dikalkulasi ulang, mengingat kebutuhan Flygvapnet yang akan meningkatkan armada Gripen C/D ke Gripen E/F. (RNS)

