Menentang tren global, tahun 2026 Emirates akan mengoperasikan 110 unit A380

A380Airbus

AIRSPACE REVIEW – Operator Airbus A380 terbesar di dunia, Emirates, memastikan akan terus mempertahankan pesawat superjumbo Airbus A380 di tengah tren maskapai global yang beralih ke pesawat berbadan lebar bermesin dua yang lebih irit.

Pesawat ikonis ini akan tetap mengudara di langit hingga paling tidak 16 tahun ke depan hingga tahun 2041, kata Presiden Emirates Tim Clack kepada Aviation Week beberapa waktu lalu.

Maskapai yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab ini akan mengaktifkan kembali puluhan pesawat yang saat ini tersimpan dan berencana mengoperasikan sekitar 110 A380 pada akhir tahun 2026.

“Pada akhir tahun depan, kami kemungkinan akan mengoperasikan sekitar 110 A380,” ujar Clark, seraya menambahkan bahwa beberapa pesawat masih dalam tahap perbaikan sebelum kembali beroperasi.

Strategi Emirates tetap menggunakan A380 yang produksinya telah dihentikan oleh Airbus pada tahun 2021, berdasarkan keyakinan Clark bahwa pesawat ini tetap menguntungkan.

Sementara perusahaan seperti Air France, China Southern, dan Malaysia Airlines telah melepas A380 mereka,

Emirates mengandalkan kapasitas pesawat untuk rute-rute dengan permintaan tinggi melalui Dubai, di mana model hub terpusatnya memungkinkan mereka untuk mengisi pesawat dengan kapasitas hampir 500 kursi secara efisien dan menguntungkan.

Strategi tersebut terbukti nyata di mana Emirates baru-baru ini mencatat laba tahunan tertinggi dalam sejarah, menurut Financial Times, yang sebagian besar didorong oleh kembalinya lalu lintas internasional dan pengoperasian pesawat superjumbo.

Rencana reaktivasi oleh Emirats mencakup program retrofit senilai lebih dari 5 miliar USD, yang akan memodernisasi 219 pesawat, termasuk A380 dan Boeing 777.

Pesawat-pesawat tersebut akan menerima desain interior yang sepenuhnya baru, terutama kelas Ekonomi Premium yang disukai, yang telah meraih kesuksesan penjualan mutlak.

Sir Tim Clark mengungkapkan bahwa permintaan untuk kursi-kursi tersebut bisa terjual tiga kali lipat selama musim panas. Tata letak baru ini menggabungkan kemewahan tradisional Emirates di Kelas Utama dan Bisnis dengan material modern dan sistem hiburan baru.

Namun demikian, untuk mempertahankan A380 tetap terbang hingga tahun 2040-an akan menjadi tantangan teknis tersendiri bagi Emirates.

A380 dirancang untuk sekitar 100.000 jam terbang. Sementara untuk mempertahankan armada pesawat yang sudah tidak diproduksi lagi dalam jumlah besar membutuhkan perhatian khusus.

Clark mengakui bahwa kekurangan suku cadang dan kompleksitas rantai pasokan merupakan kendala utama.

Banyak pemasok Airbus telah menutup lini produksi khusus A380 mereka, sehingga semakin sulit menemukan komponen.

Untuk mengatasi masalah ini, Emirates telah membeli suku cadang dari pesawat yang dibongkar, menyimpan mesin cadangan, dan bahkan memproduksi sendiri beberapa komponen untuk kabin baru.

Ketika maskapai lain menganggap A380 sebagai beban, Emirates justru menganggapnya sebagai keunggulan kompetitif.

Emirates telah mengakuisisi 116 dari 251 unit A380 yang diproduksi Airbus dan bahkan membeli unit tambahan dari lessor untuk memperkuat armadanya.

Kesuksesan model ini di Dubai berkat skala operasional dan posisi geografisnya yang strategis, yang memungkinkannya memaksimalkan okupansi dan mengurangi biaya pelatihan serta perawatan.

Sebaliknya, perusahaan seperti Qatar Airways dan Lufthansa menghadapi keterlambatan pengiriman jet jarak jauh baru, seperti Boeing 777X dan Airbus A350, yang memperkuat keputusan Emirates untuk tetap mengoperasikan A380.

Oleh karena itu, dapat dikatakan masa depan sang superjumbo mungkin hampir sepenuhnya berada di tangan Emirates.

Dengan jaringan globalnya yang berbasis pada koneksi bervolume tinggi, perusahaan ini telah mengubah proyek yang dianggap “tidak efisien” oleh banyak orang menjadi alat merek dan profitabilitas yang kuat.

Dan, jika visi Tim Clark dapat dijadikan acuan, A380 akan terus menjadi raja di angkasa sampai pesawat ini dipensiunkan oleh Emirates. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *