Defence

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW – Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian awal untuk memasok pesawat latih Beechcraft T-6JP Texan II kepada Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF).

Disebutkan, kontrak awal ini mencakup dua pesawat T-6JP Texan II beserta pelatihan pilot instruktur dan materi pelatihan teknisi perawatan pesawat.

Pengiriman dua pesawat pertama dijadwalkan pada tahun 2029, dan kontrak tambahan diantisipasi seiring perluasan program.

Varian T-6JP dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Jepang sekaligus mempertahankan interoperabilitas dengan standar pelatihan sekutu.

Pesawat ini dimaksudkan untuk menjembatani antara instruksi penerbangan awal dan pelatihan jet yang lebih canggih, mengurangi waktu transisi dan menstandarisasi keterampilan pilot.

Pesawat latih turboprop canggih ini akan menggantikan peran Fuji T-7 buatan dalam negeri yang dioperasikan oleh JASDF sejak tahun 2002.

Dengan pemilihan Beechcraft T-6JP Texan II ini, berakhirlah serangkaian panjang pesawat latih yang diproduksi oleh Fuji (kini Subaru) yang dikembangkan setelah Perang Dunia ll.

Pesawat-pesawat yang telah digunakan JASDF mulai dari Fuji KM-2 (lisensi Beechcraft T-34 Mentor), Fuji T-3, Fuji T-5, dan terakhir Fuji T-7.

Pengadaan T-6JP Texan II ini didukung oleh perusahaan Jepang Kanematsu Corporation, merupakan satu proposal yang sebelumnya ditawarkan kepada Kementerian Pertahanan Jepang.

Pesaing lain yang kalah termasuk Pilatus PC-7MKX dari Swiss yang didukung oleh Subaru dan TUSAS Hürkuş dari Turkiye yang didukung oleh The Hundred Trading Corporation. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

3 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

5 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

5 hours ago

Drone hutan: Perang senyap di bawah kanopi pepohonan

Ukraina meluncurkan konsep drone penyergapan yang beroperasi semi-otonom dan mampu bertahan berhari-hari di pepohonan untuk…

10 hours ago

Rencana ‘gila’ Armada Emas Trump: AS akan bangun 25 kapal perang tercanggih kelas Trump untuk dominasi maritim dunia

AIRSPACE REVIEW - Presiden AS Donald Trump meluncurkan rencana militer dan industri ambisius baru, yaitu…

11 hours ago

Fincantieri serahkan KRI Prabu Siliwangi-321: Duet PPA jadi ujung tombak terbaru TNI AL

AIRSPACE REVIEW – Fincantieri telah secara resmi menyerahkan Kapal Tempur Serbaguna (Multipurpose Combat Ship/MCS), atau…

12 hours ago