AIRSPACE REVIEW – Fincantieri telah secara resmi menyerahkan Kapal Tempur Serbaguna (Multipurpose Combat Ship/MCS), atau dikenal sebagai PPA (Pattugliatore Polivalente d’Altura), KRI Prabu Siliwangi-321 kepada TNI Angkatan Laut (TNI AL).
Upacara penyerahan yang berlangsung di galangan kapal Fincantieri di Muggiano, La Spezia, Italia ini menandai penyelesaian pengadaan dua unit kapal kombatan kelas PPA.
KRI Prabu Siliwangi-321 melengkapi PPA sebelumnya, KRI Brawijaya-320 yang diserahkan kepada TNI AL di Muggiano pada Juli 2025 dan tiba di Indonesia pada bulan September.
Duet PPA ini akan menjadi unit tempur permukaan paling modern yang dimiliki TNI AL, siap menjadi ujung tombak terbaru armada kapal perang Indonesia.
PPA diklasifikasikan sebagai Offshore Patrol Vessel (OPV) namun memiliki kapabilitas tempur setara fregat ringan (Light Plus).
Dengan bobot penuh mencapai sekitar 6.200 ton dan panjang 143 meter, PPA ini merupakan salah satu kapal kombatan terbesar di armada aktif TNI AL.
Kapal PPA ideal untuk operasi multimisi di perairan kepulauan, dari tempur garis depan hingga dukungan SAR.
Kedua kapal PPA mengusung teknologi integrasi tempur paling mutakhir ke kawasan Indo-Pasifik. Akuisisi PPA senilai sekitar 1,18 miliar euro menunjukkan komitmen Indonesia dalam memodernisasi armada kapal perang.
Kapal ini diharapkan dapat memperkuat peran strategis Indonesia dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan maritim Asia.
Acara penyerahan PPA kedua menegaskan solidnya kemitraan pertahanan antara Indonesia dan Italia. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, didampingi Duta Besar RI untuk Italia Junimart Girsang.
Turut hadir Laksamana Kepala Angkatan Laut Italia Giuseppe Berutti Bergotto dan jajaran manajemen Fincantieri.
Dari sisi teknis, KRI Prabu Siliwangi memiliki kecepatan maksimum yang melebihi 31 knot. Propulsinya menggunakan sistem gabungan CODAG (Combined Diesel And Gas) dan sistem listrik untuk efisiensi dan kecepatan optimal.
Jarak jelajah kapal yang diawaki 171 personel ini mencapai 5.000 mil laut (9.260 km).
Kemampuan tempur didukung oleh paket persenjataan dan sensor canggih dari Leonardo yang terintegrasi penuh.
Beragam persenjataan mencakup meriam utama adalah Oto Melara 127 mm/64 Vulcano, yang mampu menembakkan amunisi berpandu jarak jauh.
Kemudian pertahanan udara jarak dekat diperkuat Oto Melara 76 mm/62 Strales Sovraponte yang berfungsi sebagai CIWS berteknologi DART.
Untuk peperangan antikapal, PPA dirancang dapat membawa 8 peluncur rudal Teseo Mk-2E.
Kapal juga dilengkapi 16 sel Vertical Launching System (VLS) untuk rudal pertahanan udara.
Anjungannya mengadopsi konsep ‘Cockpit Nave’ digital yang canggih, meningkatkan otomatisasi operasional.
Dengan kemampuan multi-role yang superior, duet PPA diharapkan dapat meningkatkan jangkauan patroli dan efek deteren Indonesia di kawasan.
Kedatangan KRI Prabu Siliwangi-321 akan segera disusul dengan rangkaian persiapan pelayaran ke Indonesia, menandai babak baru modernisasi alutsista laut nasional. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…
Ukraina meluncurkan konsep drone penyergapan yang beroperasi semi-otonom dan mampu bertahan berhari-hari di pepohonan untuk…
View Comments
Kalau sekedar kapal patroli ngapain beli mahal mahal senjatanya cuma meriam 127mm danb76mm tanpa peluru kendali.
"Duet PPA ini akan menjadi unit tempur permukaan paling modern yang dimiliki TNI AL, siap menjadi ujung tombak terbaru armada kapal perang Indonesia."
Duet maut kedua Prabu (raja) siap menjadi ujung tombak kapal kombatan termodern menjaga lautan nusantara 👍