AIRSPACE REVIEW – Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat dilaporkan telah menguji dua sistem canggih buatan perusahaan pertahanan Turkiye, ASELSAN. Sistem yang diuji mencakup Stasiun Senjata Jarak Jauh (RCWS) SARP 12,7 mm dan Sistem Deteksi Tembakan SEDA.
SARP 12,7 mm adalah senjata kendali jarak jauh untuk menyerang target sambil tetap berada di dalam perlindungan kendaraan.
Sementara SEDA bertindak sebagai detektor di lapangan dengan menyediakan deteksi akustik dan lokalisasi tembakan musuh secara waktu nyata. Sistem ini memberikan kesadaran situasional yang sangat cepat bagi unit elite yang bertugas dalam misi berisiko tinggi.
PT Republik Aselsan Indonesia menyebut proyek ini sebagai contoh model kerja sama yang efisien yang memungkinkan integrasi dan validasi sistem baru secara cepat langsung di Indonesia.
Kehadiran Aselsan Indonesia memastikan bahwa persyaratan teknis dan tenggat waktu terpenuhi, menegaskan komitmen Turkiye untuk mengembangkan solusi pertahanan yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional spesifik TNI, perusahaan mengatakan.
PT Republik Aselsan Indonesia merupakan usaha patungan antara ASELSAN dengan Republikorp dari Indonesia. Perusahaan ini dibentuk untuk fokus pada ranah produksi sistem komunikasi taktis berbasis lokal. (RNS)
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…
AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…
AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…
AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…
AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…
AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…