AIRSPACE REVIEW – Keputusan besar Kanada mengenai armada jet tempur masa depan menghadapi variabel baru yang signifikan, yaitu berupa ketidaksetujuan publik terhadap jet siluman F-35A Lightning II buatan AS.
Sebuah jajak pendapat terbaru yang dirilis pada 17 Desember 2025, menunjukkan bahwa mayoritas warga Kanada lebih menyukai jet tempur Saab Gripen dari Swedia, di saat produsen pesawat ini menjanjikan penciptaan lebih dari 12.000 lapangan kerja baru di Kanada.
Menurut temuan dari jajak pendapat yang dilakukan oleh perusahaan konsultan dan riset opini publik Kanada, EKOS Research Associates Inc., dan dikutip oleh analis Spencer Fernando, preferensi publik Kanada secara jelas mengarah pada jet tempur Gripen, bahkan setelah kontrak pengiriman 16 pesawat F-35A awal Kanada sudah ditetapkan.
EKOS menyebut, hanya 13% dari warga Kanada yang disurvei mendukung kelanjutan pembelian F-35A dari Amerika Serikat.
Sementara dukungan untuk Gripen meluas di seluruh spektrum geografis Kanada, mengalahkan Lightning II di setiap wilayah dan provinsi.
Sekitar 29% responden menawarkan jalan tengah dengan mendukung strategi armada campuran, yaitu menggabungkan F-35 dan Gripen.
Sedangakan 43% responden mendukung peralihan ke jet tempur Gripen.
Dukungan publik Kanada yang kuat tersebut, diperkuat oleh proposal industri dari Saab. Produsen industri pertahanan Swedia itu telah mengajukan proposal komprehensif kepada pemerintah Kanada, dengan menjanjikan penciptaan hingga 12.600 pekerjaan baru jika Ottawa memilih jet tempur Gripen E dan sistem peringatan dini udara GlobalEye.
Proposal penciptaan lapangan kerja baru tersebut termasuk perakitan pesawat dan pemeliharaan, rekayasa dan desain, pengembangan perangkat lunak untuk avionik, dan manajemen rantai pasok.
Saab menandaskan siap melakukan transfer teknologi ekstensif dan membangun kemitraan perakitan dan manufaktur dengan perusahaan-perusahaan Kanada, sejalan dengan tujuan negara tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok asing.
Proposal tersebut juga mencakup kemungkinan menjadikan Kanada sebagai pusat produksi untuk Gripen yang akan diekspor ke negara lain, termasuk Ukraina yang telah menyatakan minat untuk mengakuisisi Gripen dalam jumlah besar.
Saab juga berencana mendirikan pusat keunggulan di Kanada, seperti Pusat Ketahanan Siber di Toronto, Pusat Sensor di Vancouver, dan Pusat Litbang Kedirgantaraan di Montreal, yang semuanya akan lebih lanjut mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
Selain adanya penawaran lapangan kerja baru yang menarik dari Saab, publik Kanada memberikan sentimen negatif terhadap total biaya operasional dan pengadaan program F-35A yang telah melonjak hingga 45% dari perkiraan awal.
Atas berbagai masukan dan pertimbangan tersebut, saat ini pemerintah Kanada diberitakan sedang meninjau kembali rencana pembelian awal 88 unit F-35A dari AS, dan mempertimbangkan opsi untuk mengurangi jumlah pesanan yang tersisa yaitu sebanyak 72 unit demi solusi yang lebih hemat biaya.
Berbeda dengan suara publik, pimpinan militer Kanada tetap berpegangan pada F-35A sebagai jet tempur generasi kelima yang penting untuk menghadapi ancaman China dan Rusia. (RNS)


F-35 memang canggih, tapi harwatnya problematik, biaya tinggi, dan tentu saja offsetnya kurang.