Armed Forces

Pasukan Lintas Udara Rusia menguji coba kendaraan nirawak serbaguna Omich-2

AIRSPACE REVIEW – Unit Pasukan Lintas Udara Rusia telah mulai menguji coba platform robot darat (UGV) multifungsi baru yang dikenal sebagai Omich-2. Sistem ini dirancang oleh sekelompok insinyur di kota Omsk, Rusia.

Omich-2 dirancang untuk operasi otonom hingga 40 menit dan sanggup menempuh jarak hingga 20 km.

Sistem ini dapat dioperasikan dari jarak jauh atau dengan pengemudi manusia, yang berpotensi memberikan fleksibilitasnya di medan perang.

Misi utama dari Omich-2 adalah untuk pengangkutan kelompok penyerang dan perbekalan, serta evakuasi personel yang terluka dari medan perang.

Kendaraan berdesain kompak ini memiliki bobot sekitar 650 kg dan kapasitas muatan hingga 350 kg.

Omich-2 disiapkan untuk menampung peralatan relai komunikasi yang canggih, serta sistem intelijen elektronik dan sistem peperangan elektronik.
.
Platform robot ini dapat dikembangkan untuk beberapa varian, termasuk konfigurasi untuk tugas penarik, evakuasi medis, dan operasi penyerangan lewat udara.

Omich-2 memiliki kecepatan maksimum 40 km/jam, sehingga cocok untuk pergerakan cepat bersama unit udara atau infanteri ringan.

Varian bersenjata Omich-2 dapat mengusung senapan mesin 7,62 mm hingga kanon otomatis 30 mm, peluncur granat dan mortir hingga 120 mm, bahkan rudal antitank berpemandu.

Pengembang menyebutkan bahwa platform Omich-2 juga telah diadaptasi untuk peran non tempur, dikembangkan sebagai unit pembangkit listrik bergerak dengan kapasitas keluaran hingga 20 kilowatt.

Pengujian Omich-2 oleh Pasukan Lintas Udara Rusia menambah deretan alusista baru Rusia yang dirancang khusus untuk digunakan dalam palagan Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

46 minutes ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

2 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

5 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

7 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

7 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

7 hours ago