AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan Finlandia, Patria, pada 18 Desember 2025, menyatakan Jerman telah menandatangani dua kontrak di bawah program CAVS (Sistem Kendaraan Lapis Baja Umum) senilai lebih dari 2 miliar euro.
Kontrak ini mencakup pengadaan hingga 876 unit kendaraan lapis baja Patria 6×6 dalam empat varian, termasuk juga turret mortir NEMO 120 mm, dan sistem kendali senjata jarak jauh (RCWS) Kongsberg PROTECTOR RS4.
Pengiriman kendaraan lengkap dengan persenjataannya kepada Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman) dijadwalkan dimulai tahun 2026, yang melibatkan mitra industri Jerman untuk produksi lokal pada 2027.
Kendaraan lapis baja Patria 6×6 menawarkan mobilitas cepat dan terlindungi yang akan menggantikan peran Fuchs 6×6 yang sudah tua.
Untuk spesifikasinya, Patria 6×6 berdimensi panjang lambung 7,5 m, lebar 2,9 m, dan tinggi 2,5 m,, dengan berat tempur 24 ton dan muatan maksimum 8.500 kg.
Kendaraan ditenagai oleh mesin diesel berdaya 325 kW. Memiliki kecepatan maksimum di jalan datar hingga 100 km/jam dan jarak operasi di atas 700 km.
Turret mortir NEMO 120 juga dikembangkan oleh Patria, dengan berat mencapai 1.900 kg. Memiliki putaran 360 derajat dan sudut elevasi dari minus 3 derajat hingga 85 derajat, yang mendukung tembakan tidak langsung.
Sistem mortir ini dapat memulai tembakan pertama kurang dari 25 detik, dengan laju tembakan maksimum 10 tembakan per menit. Jangkauannya tembakan terjauhnya mencapai jarak 10 km.
Setiap kendaraan dapat menampung sekitar 50 hingga 60 butir munisi mortir dalam misi tempurnya.
Sedangkan PROTECTOR RS4 adalah sistem senjata kendali jarak jauh (RCWS) yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan Norwegia Kongsberg.
Sebagai persenjataannya, RCWS ini dapat dibekali senapan mesin M2 Browning 12.7×99 mm, NSV 12.7×108 mm, FN MAG 7.62×51 mm, FN Minimi 5.56×45 mm atau pelontar granat otomatis MK19 40×53 dan H&K GMG 40×53 mm. (RBS)

