Defence

Yunani pilih sistem roket artileri multilaras buatan Israel, 36-40 unit akan diakusisi senilai 700 juta euro

AIRSPACE REVIEW – Elbit Systems menginformasikan pada 16 Desember 2025, bahwa Yunani telah mengambil langkah penting menuju pengadaan sistem artileri roket PULS (Precise and Universal Launching System) milik perusahaan pertahanan asal Israel tersebut.

Dilaporkan pula, Parlemen Yunani dan Dewan Pemerintah untuk Keamanan Nasional menyetujui anggaran khusus untuk program tersebut.

Kehadiran peluncur roket multilaras (MLRS) PULS ini akan meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh presisi bagi Angkatan Bersenjata Yunani.

Mengenai PULS adalah platform artileri roket modular milik yang dirancang untuk menembakkan berbagai amunisi dari satu peluncur.

Sistem ini dapat meluncurkan roket tanpa pemandu, amunisi berpemandu presisi, dan rudal dengan berbagai jangkauan, memungkinkan operator untuk menyesuaikan muatan dengan profil misi yang berbeda.

Sistem PULS sepenuhnya dapat diadaptasikan ke platform beroda ban dan beroda rantai yang sudah ada sesuai dengan keinginan pelanggan.

Fleksibilitas ini dapat mengurangi biaya perawatan dan pelatihan dengan memungkinkan militer untuk mengintegrasikan peluncur ke kendaraan yang sudah beroperasi, daripada mengerahkan platform yang sepenuhnya baru.

Selain sudah digunakan militer Israel dengan nama Lahav sistem PULS telah diadopsi oleh Angkatan Darat Azerbaijan yang kemudian digunakan dalam perang Nagorno-Karabakh tahun 2020 melawan Armenia.

Di kawasan Eropa, sistem PULS menjadi pilihan Angkatan Darat Denmark, Belanda, Jerman, Serbia dan kini Yunani.

Bila berjalan lancar, Yunani dapat memperoleh antara 36 dan 40 sistem yang berkonfigurasi Eropa atau dijuluki sebagai EURO-PULS, dengan nilai kesepakatan berkisar antara 600 juta hingga 700 juta Euro.

Paket Yunani ini akan mencakup persenjataan berupa roket Accular, EXTRA, dan Predator Hawk, dengan kemungkinan juga amunisi jelajah SkyStriker. (RBS)

Rangga Baswara Sawiyya

Born of an air force family in Abdulrachman Saleh AFB, Malang. Fascinated with weaponry, automotive and action figures since childhood. The first article about the plane was published in HAI teen magazine when was being high school student. Wrote several articles about weaponry for Pikiran Rakyat newspaper and became a freelancer for Angkasa and Commando magazines from 2008 to 2017. Then joined Airspace Review and being as contributor for Langit Biru magazine since 2017

Recent Posts

Almaz-Antey dan Belarus menandatangani kontrak pemeliharaan sistem pertahanan udara, termasuk S-400 dan Tor-M2

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan udara dan antariksa Rusia, Almaz-Antey Aerospace Defense Concern, telah menandatangani…

3 hours ago

Inggris mengizinkan Turkiye untuk mengintegrasikan persenjataan buatan dalam negeri ke jet tempur Typhoon

AIRSPACE REVIEW - Akuisisi 20 unit jet tempur Eurofighter Typhoon oleh Turkiye, melalui kontrak senilai…

4 hours ago

Jet tempur KF-21 Boramae akan dilengkapi sistem IFF buatan BAE Systems

AIRSPACE REVIEW - BAE Systems telah menerima kontrak senilai 11 juta USD dari Korea Aerospace…

7 hours ago

Spanyol produksi kendaraan tempur FEROX 6X6, berdasarkan lisensi dari EDGE Group Uni Emirat Arab

AIRSPACE REVIEW - Perusahaan pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) EDGE Group dan EM&E Group dari…

9 hours ago

Perluas kemampuan serangan jarak jauhnya, militer Estonia akuisisi K239 Chunmoo MLRS dari Korea Selatan

AIRSPACE REVIEW - Estonia dikabarkan mengakuisisi enam peluncur roket multilaras (MLRS) K239 Chunmoo dari Korea…

9 hours ago

Jepang mengakuisisi pesawat latih T-6 Texan II dari Textron, pengiriman dimulai tahun 2029

AIRSPACE REVIEW - Textron Aviation Defense (TAD) pada 21 Desember 2025 mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian…

9 hours ago